Kenalin ‘Jet Metic’, Sapi Milik Haji Hakiki yang Juara Piala Presiden

Baca Juga

MINEWS, MADURA – Haji Hakiki begitu sumringah saat melihat pasangan Sapi “Jet Metic” miliknya berhasil menjuarai Festival Karapan Sapi “Gubeng”. Festival tersebut digelar di Bangkalan, Jawa Timur pada Minggu 6 Oktober 2019.

Pasangan Jet Metic ini pun berhak membawa pulang Piala Bergilir Presiden Republik Indonesia 2019. Sapi asal Kabupaten Sampang ini berhasil mengalahkan dua pasangan sapi lainnya yang masuk dalam babak final.

Dua pasangan sapi yang dikalahkan Jet Metic yakni pasangan sapi berjuluk “Sonar Muda” di urutan kedua dan “Naga Emas” di urutan ketiga.

“Selain berhak meraih menerima Piala Bergilir dari Presiden RI, pasangan sapi peraih juara pada ajang festival karapan sapi kali ini, juga akan mendapatkan hadiah berupa satu unit mobil Avanza,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Pemkab Bangkalan Mohammad Hasan Faisol.

Dalam ajang ini, sebanyak 24 pasangan sapi bersaing memperebutkan ajang bergengsi tahunan ini. Ke-24 pasangan sapi itu berasal dari empat kabupaten di Pulau Madura, yakni Kabupaten Sumenep, Pamekasan, Sampang dan Kabupaten Bangkalan.

Festival karapan sapi ini baru pertama kali diselenggarakan di Bangkalan. Sebelumnya festival karapan sapi selalu digelar di bekas Karesidean Madura di Kabupaten Pamekasan.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menilai, meski Bangkalan baru pertama kali menjadi tuan rumah festival karapan sapi, namun pelaksanaannya terlihat sangat meriah.

Karapan sapi merupakan kebudayaan yang hanya ada di Pulau Madura. Kegiatan ini merupakan bentuk kecintaan warga Madura dalam memelihara binatang.

“Festival ini menunjukkan bahwa kita semua tentu mencintai binatang, dan oleh karena itu, maka saya juga ingin menyampaikan hindari penggunaan kekerasan dalam Karapan Sapi,” kata gubernur.

Festival tahunan karapan sapi Madura yang digelar di Stadion Karapan Sapi M Noer Bangkalan itu memang terlihat menarik antusias penonton.

Selain karapan sapi, panitia juga juga memamerkan sejumlah seni budaya tradisional Madura lainnya yang sangat digemari, seperti Festival Sapi Sono’ atau kontes kecantikan sapi, pameran sapi taccek, pameran sapi pedetan dan juga sejumlah jenis sapi lain.

Menurut gubernur, rangkaian kegiatan itu menunjukkan bahwa Madura memiliki keistimewaan di bidang budi daya sapinya yang unggul.

“Tadi ada juga proses kolektif percepatan inseminasi untuk sapi. Lalu ada juga sapi Madrasin yang persilangan Sapi Madura dengan Sapi Limosin. Kita tentu berharap sapi lebih banyak dihasilkan dari Madura,” kata Khilofifah.

Berita Terbaru

Upaya Berantas Paham Radikalisme dan Terorisme, Aparat Keamanan Berhasil Tangkap 7 Teroris di Sulteng

Aparat keamanan Republik Indonesia (RI) terus berupaya untuk memberantas penyebaran paham radikalisme dan terorisme di Tanah Air. Upaya tersebut...
- Advertisement -

Baca berita yang ini