Kemenkeu: Postur APBN 2020 Fokus Peningkatan Kualitas Generasi Milenial

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Menyongsong Indonesia Maju 2045, ada kabar gembira bagi generasi milenial Indonesia. Sebabnya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menetapkan postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk tahun 2020 yang sebesar Rp 2.540,4 triliun untuk peningkatan kualitas kalian.

Menurut Dirjen Anggaran Kemenkeu Askolani, tahun 2020 akan menjadi tahun pertama dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Kemudian secara bertahap dapat mencapai sasaran-sasaran pembangunan nasional untuk mewujudkan visi Indonesia Maju pada 2045, yakni 100 tahun Indonesia Merdeka.

“Karena itu, tema kebijakan fiskal 2020, APBN untuk akselerasi daya saing melalui inovasi dan penguatan kualitas SDM,” katanya beberapa waktu lalu di Jakarta.

Untuk itu, kata Askolani, ada sejumlah anggaran yang besar yaitu untuk sektor Pendidikan sebesar Rp 508,1 triliun dan sektor Kesehatan sebesar Rp 132,2 triliun.

“Sektro pendidikan akan mengaplikasikan sejumlah program yang akan meningkatkan kualitasnya mulai dari PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), KIP (Kartu Indonesia Pintar) dari SD,SMP, SMA sederajat, KIP Kuliah, Beasiswa S-2/S-3 LPD, Dana Riset LPDP, Bangun/Rehab Kelas, hingga Bangun/Rehab Kampus,” ujarnya.

Lalu untuk program yang akan dilaksanakan di sektor kesehatan antara lain, penerima bantuan iuran (PBI) melalui program jaminan kesehatan nasional (JKN) melingkupi 96,8 juta jiwa dengan nilai bantuan Rp 48,8 triliun.

Selain itu, ada juga penugasan tenaga kesehatan sebanyak 2.700 orang ke daerah tertinggal, penurunan angka stunting untuk 260 kabupaten/kota, Penyediaan Makanan Tambahan (PMT) bagi 824.600 balita kurus, Penyediaan Makanan Tambahan bagi 466.450 ibu hamik kurang energi kronik (KEK).

“Kemudian, ada juga penambahan sarana, prasarana, dan alat kesehatan untuk FKTP (fasilitas kesehatan tingkat pertama) untuk 233 FKTP, dan imunisasi bayi usia 0-11 bulan bagi 1,8 juta bayi d seluruh Indonesia,” katanya.

Askolani juga memaparkan beberapa hal yang perlu diantisipasi pada tahun 2020. Pertama, pelemahan perekonomian global di tahun 2019 telah menyebabkan banyak negara mulai mengalami pelemahan bahkan resesi dan kemungkinan akan berlanjut di tahun 2020.

Kedua, momentum pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat perlu terus dijaga dengan mengoptimalkan peran APBN sebagai instrumen counter cyclical dalam merespon kondisi perekonomian yang dihadapi.

Ketiga, iklim investasi harus terus dijaga dan ditingkatkan baik di tingkat pusat maupun daerah agar dapat mendorong kinerja investasi di dalam negeri di tengah melambatnya kinerja ekspor impor akibat pelemahan ekonomi dunia.

Keempat, sinergitas kebijakan antar pemangku kebijakan (Pemerintah, Otoritas Moneter,
Otoritas Jasa Keuangan dan sektor riil serta Pemda). “Perlu terus diperkuat untuk menjaga
stabilitas ekonomi makro dan mendorong pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Terima Lapang Dada

Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Keputusan yang diambil oleh Mahkamah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini