Keluarga Ini Pasang Spanduk Larangan Berkunjung Saat Idul Fitri

Baca Juga
MATA INDONESIA, KUALA LUMPUR – Hari Raya Idul Fitri sudah di depan mata. Berbeda dengan biasanya, orang-orang menyambutnya sekarang dengan cara tak biasa karena masih berada di tengah pandemi virus Corona. Bahkan ada yang pasang spanduk tak terima tamu di depan rumah!

The Straits Time, Jumat 22 Mei 2020 melaporkan orang-orang Malaysia kini ‘mengharamkan’ berjabat tangan dan memberi pelukan hangat di hari raya. Mereka juga akan tetap mengenakan masker sebagai bentuk pelindung diri.

Keluarga Ahmad Afif Zainol misalnya telah memutuskan tidak mengambil keuntungan dari pelonggaran peraturan untuk berkumpul saat lebaran.
Ia khawatir orang tua mereka kena risiko kontak langsung dengan orang yang tampak sehat namun sesungguhnya OTG alias terinfeksi Corona namun tak menunjukkan gejalanya.
Dia memiliki lima saudara kandung yang sudah menikah dan hidup terpisah. Sedangkan orang tuanya tinggal hidup bersamanya. Afif sudah bersepakat dengan saudara-saudaranya agar tidak berkunjung karena orang tua mereka adalah pasien jantung sehingga hanya saling berkirim makanan melalui jasa pengiriman.
Untuk menghindari kunjungan mendadak dari kerabat, Afif memasang spanduk di gerbang depan yang menolak setiap kunjungan.
Lain lagi Ahmad Izz Hazriq. Keluarganya berencana mengikuti tes Covid19 karena empat saudara kandung akan mengunjungi orang tuanya di Alam Impian, Selangor.
Kami bikin jadwal, kami tidak akan pergi bareng-bareng karena kami ingin meminimalkan risiko.

Dia juga mengatakan akan ada makan malam bersama. Tapi semua dilakukan melalui video call karena semua dilakukan di rumah masing-masing.

Pada 10 Mei, Malaysia memperpanjang perintah kontrol gerakan (MCO atau smacam PSBB di Indonesia) hingga 9 Juni 2020. Beberapa aturan pembatasan telah dilonggarkan di antaranya dengan membuka kembali hampir semua tempat bisnis di negara ini.

Untuk merayakan lebaran, pemerintah setempat juga mengizinkan pertemuan kecil sampai 20 orang. Tetapi untuk perjalanan antarnegara bagian atau mudik tahunan tetap diberlakukan pembatasan.

Sampai hari Selasa tercatat 3.212 kendaraan yang melintas ke negara bagian lain  dicegat polisi lalu diminta kembali ke tempat asal. Ini karena pengemudi dan penumpang tak bisa memberi alasan tepat perjalanannya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Harga Daging Sapi di Bantul mulai Turun, Ini yang jadi Penyebabnya

Mata Indonesia, Bantul - Setelah Lebaran, harga daging sapi di Bantul mulai mengalami penurunan secara perlahan. Nur Wijaya, Lurah Pasar Niten, membenarkan hal tersebut dengan mengatakan bahwa pada 15-16 April 2024, harga daging sapi sudah stabil.
- Advertisement -

Baca berita yang ini