Kejam! Terancam Punah, Koala Malah Dipasangi KB Implan di Australia

Baca Juga

MINEWS, INTERNASIONAL – Meski dengan alasan menekan populasi, tetap saja pemasangan alat kontrasepsi berbentuk KB implan pada hewan koala yang dilakukan di beberapa wilayah Australia Selatan tergolong perbuatan kejam.

Padahal, para ahli sudah mengingatkan, bahwa koala termasuk hewan terancam punah pada 2050 mendatang, terutama di New South Wales. Bahkan, di sebagian besar wilayah Australia lainnya, spesies ini juga terancam keberlangsungan hidupnya.

Peringatan itu sebelumnya juga telah memicu organisasi Dana Margasatwa Dunia Australia untuk mendorong agar koala terdaftar sebagai spesies yang terancam punah di pantai timur Australia.

Tapi, peringatan itu tak diindahkan pemerintah Adelaide Hills dan Mount Lofty Ranges. Mereka ngotot menyebut populasi koala terus tumbuh dan dituduh merusak vegetasi asli.

Sebuah survei baru-baru ini memperkirakan ada sekitar 150.000 koala di Mount Lofty Ranges dan Adelaide Hills, dan 50.000 di Pulau Kanguru.

Alasan sepele pun kerap dikemukakan dalam penekana angka populasi koala ini. Salah satunya adalah keluhan warga yang sering terkejut tengah malam, ada koala masuk ke rumahnya mencari makanan pada Februari lalu.

Tingginya populasi koala ini telah mendorong diperkenalkannya program pengendalian kesuburan dalam upaya untuk melestarikan populasi dan hutan semak alami.

Direktur regional Mt Lofty Ranges dan Natural Resources Adelaide, Brenton Grear, mengatakan ada kepadatan yang sangat tinggi di beberapa area hutan Manna Gum yang disukai hewan itu.

Salah satu area di perbuktikan hutan tercatat rata-rata dihuni 13 koala per hektar. Menurut Grear, angka itu tidak wajar, karena dapat merusak kelestarian hutan.

“Optimalnya koala hanya satu ekor per hektar. Penjelajahan berlebih dapat merusak pohon-pohon,” kata Grear.

Berita Terbaru

Seluruh Pihak Harus Terima Hasil Putusan Sidang MK

Mahkamah Konstitusi (MK) mengumumkan hasil sidang putusan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024 di ruang sidang lantai...
- Advertisement -

Baca berita yang ini