MATAINDONESIA, NEW YORK – Korban positif Virus Corona di Amerika Serikat (AS) menembus angka 100 ribuan, tepatnya 103.942 dengan angka kematian 1.689.
Data ini dilansir pada Sabtu waktu Indonesia, 28 Maret 2020. Jumlah tersebut tertinggi mengalahkan Cina, yang selama ini memiliki kasus virus corona terbanyak.
Sedikitnya dalam 24 jam terakhir, terdapat 17 ribu kasus virus corona baru dengan 402 kematian. Dilansir CNN, jumlah kematian itu merupakan yang tertinggi di AS.
Penyebaran virus corona di AS merata di 50 negara bagian. 80 persen dari total pasien corona di AS hanya mengalami gejala covid-19 ringan seperti demam dan batuk.
New York adalah negara bagian dengan kasus terbanyak di AS dengan 44.870 kasus dengan 527 kematian. Lonjakan besar kasus corona ini membuat rumah sakit di AS kewalahan karena permintaan fasilitas kesehatan yang terus meningkat sementara tenaga dan alat medis terbatas.
Pemerintahan di negara bagian panik karena sejumlah rumah sakit kekurangan tempat tidur dalam dua pekan ke depan lantaran pasien corona yang terus berdatangan.
Salah satu rumah sakit di New York, New York Bellevue Hospital Center, bahkan terpaksa membangun kamar mayat darurat menggunakan tenda dan truk pendingin karena kurangnya ruangan. Negara Bagian New York bahkan mulai mengizinkan petugas medis menggunakan ventilator untuk dua pasien sekaligus demi menyiasati kekurangan alat pendukung medis.
Gubernur New York Andrew Cuomo menyatakan seluruh rumah sakit di negaranya memiliki setidaknya 30 ribu ventilator dan alat pelindung petugas medis yang bisa bertahan untuk dua pekan ke depan. Salah satu perawat di Rumah Sakit Long Island menuturkan jumlah pasien yang masuk sudah melebihi kapasitas yang bisa ditangani petugas medis hingga mengancam kesehatan para perawat dan dokter.
