Kacau! Rupiah Diramalkan Buka Awal Pekan dengan Pelemahan

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar AS diramalkan akan berbalik melemah di awal pekan, 25 November 2019. Jumat lalu rupiah ditutup menguat terbatas di level Rp 14.085 per dolar AS atau naik 0,02 persen.

Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim memperkirakan rupiah akan kembali melemah di kisaran Rp 14.080 hingga Rp 14.140 per dolar AS.

Kata dia, pelemaan rupiah pada Senin ini dibayangi oleh sejumlah sentimen dari luar negeri yaitu sebagai berikut.

Pertama, soal rencana perjanjian dagang antara AS dan Cina. The Wall Street Journal melaporkan bahwa China telah mengundang pejabat perdagangan utama AS termasuk Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin ke Beijing untuk putaran baru perundingan tatap muka.

“Para pejabat dari Cina juga memberi kode bahwa Beijing dan Washington diperkirakan hampir menandatangani kesepakatan,” kata Ibrahim Jumat lalu.

Kedua, soal laporan Goldman Sachs soal ramalan ekonomi China yang akan tumbuh sebesar 5,8 persen pada tahun 2020. Hal ini dibantu oleh belanja konsumen yang kuat demi meredakan ketegangan perdagangan.

Sementara dari dalam negeri, laju rupiah masih akan dibayangi oleh data Indeks harga konsumen (IHK) di November 2019 yang dirediksi akan mengalami inflasi secara bulanan (MoM), sebesar 0,18 persen. Sementara secara tahunan (YoY) sebesar 3,04 persen.

“Jika perkiraan ini tepat maka inflasi tahun kalender Januari-November 2019 sebesar 2,41 persen secara tahunan,” ujar Ibrahim.

Selain itu, pemerintah dan Bank Indonesia (BI) sudah melakukan berbagai cara untuk mengembalikan perekonomian yang sempat meredup akibat gejolak global baik melalui strategi bauran, reformasi birokrasi, reformasi keuangan, penurunan suku bunga acuan maupun intervensi secara langsung di pasar valas dan obligasi dalam perdagangan DNDF.

“Baru-baru ini BI tetap mempertahankan suku bunga acuannya. Gubernur BI juga yakin ekonomi Indonesia saat ini masih cukup bagus dibandingkan dengan ekonomi negara lain, bahkan pertumbuhan ekonomi 2019 sesuai dengan ekspektasi di 5,1 persen walaupun gejolak perang dagang dan BREXIT terus menghantui perlambatan ekonomi global,” kata Ibrahim.

Berita Terbaru

AMN Manado Bangkitkan Etos Pemuda Jadi Cendekia Cerdas dan Terhormat

Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) Manado membangkitkan etos para pemuda untuk menjadi cendekia yang cerdas dan terhormat, sehingga mereka terampil...
- Advertisement -

Baca berita yang ini