Kabar baik! Iran Siap bantu Indonesia Kembangkan Teknologi Nuklir

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Rencana Indonesia untuk mengembangkan teknologi nuklir mendapat respon yang baik dari Iran. Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Azad menyatakan pihaknya berminat untuk membantu Indonesia, termasuk untuk persenjataan pertahanan dan untuk tujuan perdamaian.

Pernyataan Azad sebagai bentuk tanggapan atas pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut memiliki impian agar Indonesia bisa punya senjata nuklir di masa mendatang.

“Iran siap membantu RI mengembangkan (nuklir). Untuk aktivitas damai kenapa tidak? Kami siap membantu Indonesia. Sebagai sesama saudara Muslim, hubungan Indonesia dan Iran telah terjalin bertahun-tahun, jadi kenapa tidak?,” katanya, Selasa 4 Februari 2020.

Namun Azad tetap berpegang teguh pada mandat pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei yang mengharamkan senjata nuklir, jika dipakai untuk tujuan yang tidak baik.

Karena itu, Azad menjamin bahwa selama ini Iran mengembangkan nuklir dengan tujuan damai dan sesuai dengan aturan internasional.

Sebenarnya Indonesia memang sudah mengembangkan teknologi nuklir terutama untuk penelitian dan proyek pembangkit listrik selama 40 tahun terakhir. Namun belum dikembangkan untuk pertahanan keamanan.

Sebelumnya, Luhut mengutarakan impiannya agar Indonesia bisa punya senjata nuklir. Kata dia, sumber daya alam dan manusia yang dimiliki saat ini sudah mampu membangun dan mengelola teknologi persenjataan itu.

Ide ini muncul, ketika dia menghadiri World Economic Forum di Davos, Swiss, beberapa waktu lalu.
Saat itu, ia tengah berbincang dengan beberapa jenderal dari negara lain. Ia lalu mendengar seorang jenderal yang tak disebutkan identitasnya itu berbicara mengenai teknologi nuklir bersama India, China, dan bahkan Korea Utara, tapi tidak dengan Indonesia.

Luhut merasa Indonesia diacuhkan dalam perbincangan itu lantaran tidak memiliki teknologi nuklir.
Selain itu, menurut Luhut, negara dengan senjata nuklir kerap dipertimbangkan. Ia juga menganggap 90 persen konflik di dunia berasal dari negara-negara bersenjata nuklir.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Terima Lapang Dada

Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Keputusan yang diambil oleh Mahkamah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini