Jokowi Bangun 56 Bank Wakaf Mikro, Apa Saja Manfaatnya?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Guna mengurangi animo masyarakat yang biasa meminjam uang kepada rentenir, pemerintah berusaha mendirikan 56 Bank Wakaf Mikro di beberapa Pondok Pesantren yang tersebar di Tanah Air.

Hal ini disampaikan sendiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Hati-hati nggih. Setop. Sekarang sudah ada bank wakaf mikro,” ujarnya pada Senin, 30 Desember 2019.

Sekadar info, Bank Wakaf Mikro adalah Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) yang fokus pada pembiayaan masyarakat kecil. Tujuan didirikannya lembaga peminjaman dana ini adalah untuk memberi akses kepada masyarakat agar lebih mudah dalam memperoleh modal usaha. Dengan demikian, UMKM yang berperan penting dalam perekonomian masyarakat Indonesia pun makin meningkat.

Berbeda dengan lembaga keuangan lainnya, Bank Wakaf Mikro ini memiliki karakteristik yang unik dalam proses pendampingannya. Apabila biasanya nasabah hanya memperoleh pinjaman dana saja, di Bank Wakaf Mikro ini nasabah akan dilatih serta didampingi dengan pola pembiayaan tanggung renteng.

Selain tidak dikenakan bunga, pembiayaan melalui Bank Wakaf Mikro ini juga tanpa agunan. Sistem pembiayaan yang diterapkan adalah jumlah pinjaman maksimal Rp3 juta dengan margin bagi hasil setara 3 persen.

Skema permodalan dari Bank Wakaf Mikro terbilang unik. Setiap LKMS bakal menerima Rp3 miliar-Rp4 miliar yang berasal dari donatur, di mana donatur bisa berasal dari semua kalangan atau perusahaan dengan biaya awal Rp1 juta per orang. Namun, dana itu tidak akan disalurkan seluruhnya menjadi pembiayaan atau pinjaman.

Sesuai dengan namanya, Lembaga Keuangan Syariah ini tidak melayani nasabahnya dalam hal penyimpanan uang layaknya institusi perbankan. Istilah Bank disematkan karena operasional dari Bank Wakaf Mikro ini banyak dilakukan di pondok pesantren. (Mariezke)

Berita Terbaru

Pilkada Damai Membutuhkan Keterlibatan Semua Pihak

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu momen krusial dalam agenda demokrasi Indonesia yang membutuhkan keterlibatan aktif dari semua...
- Advertisement -

Baca berita yang ini