Jengkol Sumbar Jadi Primadona di Negeri Sakura

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kendati banyak sektor terkena dampak pandemi virus corona, beberapa komoditas pangan seperti halnya hortikultura justru mendapat berkah. Demikian juga dari sisi ekspor, sempat mengalami sedikit kendala dari sisi distribusi, permintaan komoditas holtikultura dari pasar internasional masih tinggi.

Komoditas pertanian jengkol misalnya yang berhasil menembus pasar internasional. Komoditas jengkol asal Sumatra Barat ini diekspor hingga ke Jepang.

“Satu lagi komoditas pertanian baru unggulan Sumbar yang mampu menembus pasar ekspor yaitu jengkol,” kata Kepala Karantina Pertanian Padang, Iswan Haryanto.

“Pada Februari 2021, tercatat sebanyak 100 kilogram jengkol tujuan Tokyo, Jepang telah melewati sertifikasi karantina pertanian,” ucapnya.

Iswan mengatakan bahwa komoditas jengkol asal Sumbar ini memiliki prospek yang menjanjikan. Diakuinya, ekspor komoditas jengkol ke Negeri Sakura ini merupakan yang pertama kalinya.

“Setelah banyak komoditas pertanian Sumbar berhasil melenggang di pasar mancanegara, kini giliran jengkol masuk ke Jepang,” lanjutnya.

Guna memenuhi aturan dan protokol ekspor negara tujuan, Irwan menuturkan bahwa pihaknya terlebih dulu melakukan sederet kebijakan demi memastikan keamanan dan kesehatan komoditas, salah satunya adalah tindakan karantina pertanian.

“Sertifikat kesehatan karantina tumbuhan atau Phytosanitary Certificate (PC) diterbitkan pihaknya sebagai jaminan produk telah memenuhi persyaratan negara tujuan,” ujarnya.

Pada kesempatan terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil memberi apresiasi atas komoditas baru dari Sumatra Barat yang berhasi menembus pasar Internasional.

“Ragam dan negara tujuan ekspor baru menjadi fokus untuk mencapai target Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Pertanian, ini adalah pesan Pak Mentan kepada Badan Karantina Pertanian selaku koordinator,” ucap Jamil.

Sebagai catatan, Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Pertanian adalah sebuah gerakan dengan skema peningkatan nilai ekspor pertanian yang terstruktur dan digagas oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.

Sang Menteri menegaskan, dengan mengakomodasi semua kepentingan para pelaku pembangunan pertanian dari hulu ke hilir, Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Pertanian ini dipersiapkan untuk membangkitkan sektor pertanian nasional.

“Partisipasi masyarakat juga sangat diperlukan, khususnya dalam menjaga kelestarian produk pertanian kita agar selain subur juga laris di pasar dunia, seperti jengkol Sumbar,” ucap Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.

Dengan dukungan Ditjen Teknis Hortikultura dan Dinas Pertanian serta kerja sama pelaku usaha dan para petani, budidaya tanaman ini mampu menciptakan panen dalam jumlah besar dan berkualitas.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Produksi Sampah Capai 65 Ton selama Lebaran, WALHI Jogja Ingatkan Penanganan Jangan hanya Menumpuk

Mata Indonesia, Yogyakarta - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY mencatat peningkatan sebanyak 65 ton sampah di Kota Yogyakarta, Sleman, dan Bantul selama periode 8-15 April 2024 atau masa lebaran. Persoalan sampah di DIY ini juga diingatkan oleh WALHI agar Pemda mencari penanganan lanjutan ke depan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini