Jangan Khawatir, BIN Tak Punya Pasukan, Cuma Satgas untuk Asimetric War

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Badan Intelijen Negara (BIN) tidak memiliki pasukan seperti viral di akun instagram pribadi ketua MPR @bambang.soesatyo. Maka, masyarakat tidak perlu kaget apalagi khawatir karena yang ditampilkan di Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) itu adalah sebuah satuan tugas (Satgas) untuk menghadapi perang nonkonvensional serta memiliki efek penggentar.

Sebelumnya dalam postingan di instagram pribadinya, Bambang menyebut ada “Pasukan Khusus” Rajawali.

“Kemahiran Pasukan Khusus Rajawali para taruna-taruni Sekolah Tinggi Intelejen Negara (STIN) memang beda. Selamat! Penampilan yang luar biasa. Jaga Indonesia. Jaga NKRI✊??,” begitu pernyataan Bambang melalui akun instagramnya.

Menurut analisa Intelijen DR Sundawan, satuan tugas bukan satuan tempur. Satgas itu diorientasikan untuk menghadapi perang nonkonvensional atau perang asimetris yang menggunakan unsur biologi, kesehatan, ekonomi maupun sektor lainnya.

Tidak ada pesawat tempur, kapal perang, maupun rudal dalam perang tersebut. Maka perang asimetris harus dihadapi dengan sumber daya manusia yang memiliki kesiapsiagaan dan kecerdasan luar biasa serta bisa ditugaskan di mana saja serta paham tugasnya.

Itulah yang dibentuk Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) dan diberinama Satgas Khusus Rajawali.

“Timsus Rajawali untuk menghadapi perang asimetric dan strategic suprises yang mendadak. Bukan menghadapi pertempuran terbuka,” ujar Sundawan yang juga Dosen Kajian Ilmu Intelijen Universitas Indonesia, Senin 14 September 2020.

Satgas itu juga bukan pasukan tempur karena jumlahnya hanya 130 orang dan bisa diintegrasikan dengan pasukan manapun, baik TNI maupun Polri.

Sebab, pada dasarnya perang yang dihadapi Satgasus Rajawali adalah perang intelijen seperti lazimnya tugas intelijen pada umumnya.

Perang asimetris maupun strategic suprises bisa terjadi di mana saja, di kota maupun di hutan. Itu sebabnya anggotanya akan dibekali dengan kemampuan perang kota, jungle warfare sehingga perlu pengetahuan senjata dan jungle survival. Prinsipnya setiap anggota Satgasus Rajawali bisa bertahan di medan mana saja.

Namun, hal terpenting yang harus dipahami dari Satgas Rajawali itu adalah mengamankan bangsa serta negara dari perang asimetris maupun strategic surprises serta memberi efek penggentar bagi negara lain.

Menurut Sundawan, mereka tidak akan mengenakan seragam khusus saat bertugas di lapangan. Seragam hanya dikenakan saat latihan.

Ini postingan Bambang Soesatyo yang menyebut “pasukan khusus” Rajawali;

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pelantikan dan Pengukuhan 27 Pejabat Tinggi Pratama Lingkup Pemprov NTT

Mata Indonesia, Kupang - Sebanyak 27 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Lingkup Pemerintah Provinsi NTT dilantik dan dikukuhkan oleh Penjabat...
- Advertisement -

Baca berita yang ini