MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson dikabarkan tengah mengisolasikan diri usai melakukan kontak dengan seseorang yang positif terinfeksi virus corona.
Berawal saat Johnson bertemu dengan anggota parlemen di Downing Street pada Kamis (12/11), termasuk Lee Anderson, seorang anggota Partai Konservatif yang kemudian memiliki gejala COVID-19 dan dinyatakan positif.
Seperti diberitakan sebelumnya, Johnson berada dalam kondisi yang sehat. Dia mengatakan baik-baik saja meski sempat melakukan kontak dengan seseorang yang positif COVID-19 dan akan tetap bekerja, meski tengah mengisolasi diri selama dua pekan di Downing Street.
“Masih banyak yang dapat dikatakan melalui Zoom dan alat komunikasi elektronik lainnya,” kata Johnson, melansir Reuters, Senin, 16 November 2020.
Akhir Maret lalu, Boris Johnson menyatakan dirinya terinfeksi virus corona melalui video yang diunggah di Twitter (27/3). Gejala yang dialaminya saat itu terbilang ringan, sedikit demam dan batuk yang frekuentif selama 24 jam.
“Selama kurun waktu 24 jam terakhir, saya mengalami gejala ringan yang ternyata setelah di tes saya mengidap COVID-19. Kini saya dikarantina, tetapi saya masih akan terus memimpin respons pemerintah melalui video konferensi terkait perlawanan terhadap wabah virus corona. Bersama kita bisa melawan virus ini. #StayHome#SaveLives,” tulis Johnson di akun Twitter-nya kala itu.
Berdasarkan saran Otoritas Kesehatan Inggris, Johnson diminta menjalani tes virus corona dan hasilnya positif. Tes virus corona saat itu dilakukan oleh National Health Service (NHS).
Johnson diketahui sempat bertemu banyak orang dan menyalami mereka pada awal Februari, saat Inggris masih menerapkan aturan go-it-alone. Tiga pekan kemudian, Inggris mengubah aturan go-it-alone menjadi semi-lockdown, dengan anjuran para warga untuk bekerja di rumah.
