MINEWS.ID, JAKARTA – Kasus penyiraman air keras ke penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan masih terus ditagih penyelesaiannya oleh banyak orang. Seorang netizen Arie Dirgantara melalui @TheArieAir mengunggah kembali hasil rekaman CCTV di rumah Novel.
CCTV itu tampaknya diletakkan di lantai dua rumah Novel di Kawasan Kelapa Gading. Rekaman kamera tersebut sempat diunggah sebuah laman berita ternama.
Dalam rekaman video, suasana di depan rumah Novel 11 April 2017 itu memang terlihat masih gelap, karena matahari belum lagi muncul. Baru selesai subuh.
Novel sendiri yang berjalan mendekati rumahnya tidak terlihat jelas di hasil rekaman tersebut. Hanya dua orang perempuan berjalan di depannya yang terrekam, itu pun karena yang bersangkutan masih mengenakan mukena putih.
Tiba-tiba di belakang dua perempuan itu sebuah sepeda motor dengan lampu menyala mendekati tembok rumah Novel, lalu berjalan agak oleng sedikit dan langsung tancap gas melarikan diri. Diduga penumpang sepeda motor itu sedang menyerang Novel sehingga membuat matanya rusak seperti sekarang.
Novel saat itu memang berjalan dekat tembok rumahnya yang lumayan tinggi. Mungkin karena beberapa saat kemudian dia akan masuk ke pintu halaman rumahnya.
Berikut hasil rekaman cctv dari kediaman Novel, lalu silakan kamu simpulkan sendiri mengapa kasus yang sering dianggap gampang itu tak kunjung selesai.
Apakah penyiram sudah gladi resik sebelumnya
sengaja mencari spot yg ada CCTV nya?https://t.co/IsbnY54Zmi
— Arie Dirgantara (@TheArieAir) October 19, 2019
Jika hukum tidak adil disuatu negri kekacauan unlimited bisa menimpa negri tsb
Makanya UU KPK harus di revisi dan harus ada pengawasan biar tidak semena mena
Semua karna karma manusia memeliki karma ada karma baik ada jg karma buruk inilah yg di terima novel baswedan karma buruk harusnya dy terima legowo.. Karna mungkin dy pernah berbuat tdk baik olehkarna itukah karma buruknya di dapat