MATA INDONESIA, JAKARTA – Indonesia kini memiliki vaksin Covid-19 dari tujuh merek berbeda. Dari beragam merek tersebut, terdapat kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Namun, supaya pandemi ini cepat berakhir jangan memilih-milih vaksin karena semuanya sudah melalui pengujian yang ketat sehingga teruji keamanan dan khasiatnya yaitu mengurangi angka kesakitan dan kematian.
1. Sinovac
Merupakan vaksin yang dibuat menggunakan virus yang telah dilemahkan (inactivated virus). Tujuannya agar vaksin tidak menyebabkan penyakit dan mampu memicu sistem kekebalan tubuh untuk membentuk antibodi terhadap virus Covid-19.
Kelebihannya: menginduksi respon imun yang kuat, dan efikasi pada vaksin 90 persen efektif.
Kekurangannya : respon imun membutuhkan virus dengan jumlah banyak.
2. AstraZeneca
Merupakan vaksin yang berasal dari virus hasil rekayasa genetika (viral vector). Ketika asam nukleat dimasukkan ke dalam sel manusia, mereka menghasilkan salinan protein virus, lalu merangsang respon perlindungan dari sistem kekebalan tubuh.
Kelebihannya: pengembangan cepat, dan efikasi pada vaksin ini 70 persen efektif.
Kekurangannya: paparan vector virus sebelumnya dapat mengurangi imunogenisitas (kemampuan memicu respons imun tubuh).
3. Novavax
Merupakan vaksin yang mengandung protein subunit dan dibuat khusus menyerupai protein alami dari virus Covid-19. Vaksin ini juga mengandung matrix-M untuk meningkatkan respon sistem kekebalan tubuh dan kadar antibodi.
Kelebihannya: memiliki lebih sedikit efek samping daripada virus utuh, efikasi pada vaksin ini 90 persen efektif.
Kekurangannya: memiliki imunogenenik (antigen yang mampu menginduksi respons imun) buruk, dan prosesnya kompleks.
4. Moderna
Vaksin moderna dikembangkan oleh Moderna, Inc. dan National Institute of Allergy and infectious diseases (NIAID) yang berpusat di amerika serikat. Moderna merupakan jenis vaksin mRNA (messenger RNA) yang mengajarkan sel-sel tubuh untuk menghasilkan protein tertentu untuk membentuk respon imun. Setelah respon imun terbentuk, lahir antibodi yang melindungi tubuh.
Kelebihannya: dapat diberikan kepada seseorang dengan komorbid atau penyakit bawaan, seperti jantung, diabetes, penyakit hati, paru kronis, HIV, dan obesitas. Efikasi pada vaksin ini 90 persen efektif.
Kekurangannya: respon antibodi yang lemah.
5. Sinopharm
Sama seperti vaksin lain yang membentuk sistem kekebalan tubuh untuk membuat antibodi terhadap virus Covid-19.
Kelebihannya: dilengkapi pemantau suhu di botolnya, guna mengetahui vaksin tersebut layak digunakan atau tidak. Jika terkena panas terjadi perubahan warna panas.
Kekurangannya: membutuhkan virus dalam jumlah banyak.
6. Pfizer
Merupakan vaksin mRNA (messenger RNA) yang jenisnya akan memicu sistem kekebalan tubuh membentuk spike protein, dan membentuk antibodi untuk melawan virus Covid-19.
Kelebihannya: Menciptakan respon imun yang tidak melibatkan antibodi, tetapi melibatkan aktivasi fagosit, limfosit T sitotoksik spesifik-spesifik (imunitas selular). Pengembangannya cepat dan memiliki efikasi 95 persen.
Kekurangannya: respon antibodi yang relatif lemah.
7. Sputnik V
BPOM memberikan persetujuan terhadap vaksin baru yaitu Sputnik-V yang dikembangkan The Gamaleya National Center of Epidemiology and Microbiology di Rusia yang menggunakan platform non-replicating viral vector (Ad26-S dan Ad5-S). Vaksin ini didaftarkan oleh PT Pratapa Nirmala sebagai pemenang Emergency Use Authorization (EUA) dan bertanggung jawab dalam keamanan dan mutu vaksin di Indonesia.
Kelebihannya: data uji klinik menunjukkan kemanjuran pada vaksin ini sebesar 91,6 persen (dengan rentang confidence interval 85,6 persen-95,2 persen).
Kekurangannya: peneliti bereksperimen dengan vaksin Ad5 untuk melawan berbagai infeksi selama beberapa tahun, tetapi tidak ada yang digunakan secara luas. Menurut para ahli, sudah banyak orang yang memiliki antibodi Ad5, sehingga membuat vaksin ini kurang efektif. (Annisaa Rahmah)
