Ini 4 Hal yang Harus Ditiru Indonesia dari Pemilu Australia

MATA INDONESIA, JAKARTA – Banyak kalangan menilai penyelenggaraan pemilihan umum di Indonesia masih buruk. Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Prof. Dr. Muhammad, S.IP, M.Si membandingkannya dengan Australia.

Menurut Muhammad saat berbicara di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta Pusat, Rabu 22 Januari 2020, setidaknya ada empat hal yang perlu ditiru Indonesia dari Pemilu Australia yaitu;

1. Kenyamanan
Meskipun terjadi antrean panjang saat hari pencoblosan, namun para pemilih tetap nyaman lantaran wali kota setempat menyediakan pesta taman dengan banyak makanan gratis yang bisa dinikmati para pemilih, terutama mereka yang membawa anak-anak.

Jadi anak-anak bisa bermain di pesta taman dan orang tuanya bisa fokus antri untuk mencoblos.

2. Kesadaran Politik yang Tinggi.                                                                          Seorang nenek yang dipergoki dalam antrian pemilih mengaku menggunakan hak pilihnya karena malu dengan teman atau tetangganya bila menerima sanksi karena tidak memilih. Di Australia, menurut Muhammad, mereka yang tidak memilih saat pemilu tiba akan dikirimi surat sanksi langsung ke alamat rumah.

3. Petugas Penyelenggara yang Humanis
Bentuk humanis tersebut diceritakan Muhammad dalam salah satu contoh perlakuan penyelenggara pemilu disana yaitu AIC, yang mengucapkan selamat ulang tahun kepada warga yang berhari jadi saat itu.

4. Pendataan Daftar Pemilih yang Terbarukan.
Menurut Muhammad, dalam mendata daftar pemilihnya, Australia menggunakan sistem otomatis, mereka memegang kuasa penuh mengenai pendataan daftar pemilih.

Mereka juga bekerja sama dengan berbagai pihak terkait seperti contohnya rumah sakit untuk terus memperbarui data dari daftar pemilih dan memantau perkembangan daftar pemilih mereka menjelang hari pemilihan umum.

Dengan demikian tidak ada data orang meninggal atau mereka yang baru berulang tahun ke- 16 masuk ke daftar pemilih.