Indonesia Bisa Kembangkan Energi Bersih, tapi Harus Lewati Tantangan Ini Dulu

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Indonesia diakui punya kemampuan dan potensi besar dalam mengembangkan penggunaan energi bersih, namun ada tantangan besar yang mengadang.

Menurut Director of Energy Markets and Security International Energy Agency (IEA) Keisuke Sadamori, tantangan terbesar Indonesia adalah kondisi geografis sebagai negara kepulauan.

“Kami menyadari tantangan yang dihadapi Indonesia di bidang energi ini karena keunikan geografisnya,” kata Sadamori dalam Webinar Smart Grid: Implementation of Smart Grid di Jakarta, Jumat 26 Februari 2021.

Selain itu, menurutnya, Indonesia harus memiliki banyak solusi dalam peralihan pemakaian energi bersih, dan tak sekadar mengharap solusi tunggal.

“Tidak ada solusi tunggal untuk menyediakan akses terhadap listrik yang bersih, aman dan terjangkau untuk Indonesia,” ujar Sadamori.

Kemudian, ia juga menyarankan pemerintah mulai menjalin banyak kerja sama dengan pengusaha untuk menciptakan solusi yang nantinya akan meningkatkan efisiensi sistem dalam skala besar.

Untuk itu, Sadamori menyebut, pengembangan teknologi jaringan cerdas (smart grid) bisa digunakan untuk menerapkan penggunaan energi bersih di Indonesia.

“Jaringan cerdas berperan penting dalam mencapai dua tujuan tersebut,” ujarnya.

Sebagai informasi, Indonesia akan menggunakan inovasi teknologi jaringan cerdas (Smart Grid) dalam melakukan pengendalian dan pengoperasian sistem tenaga listrik dalam menyalurkan tenaga listrik. Pengembangan Smart Grid ini telah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2020-2024 dan ditargetkan dibangun setiap tahun di Jawa-Bali.

Inovasi Teknologi Smart Grid merupakan teknologi yang memanfaatkan kemajuan teknologi komunikasi, komputer, dan cyber untuk dapat melakukan pengendalian dan pengoperasian sistem tenaga listrik dalam menyalurkan tenaga listrik. Integrasi teknologi cerdas dalam jaringan listrik ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan energi listrik yang saat ini maupun masa mendatang menjadi kebutuhan primer.

Implementasi Smart Grid dalam semua aspeknya akan memberikan keuntungan yang lebih besar. Sebab jumlah pembangkit terbarukan dan unit penyimpan yang terdistribusi dan terintegrasi meningkat dan menurunkan emisi CO2. Keandalannya juga meningkat melalui optimalisasi jaringan karena memiliki kemampuan mengoreksi diri atau penyembuhan diri.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Seluruh Pihak Harus Terima Hasil Putusan Sidang MK

Mahkamah Konstitusi (MK) mengumumkan hasil sidang putusan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024 di ruang sidang lantai...
- Advertisement -

Baca berita yang ini