Idap Sindrom Langka, Balita Ini Tidur Abadi Selama Setahun

Baca Juga

MATA INDONESIA- JAKARTA-Sebuah unggahan foto seorang bayi yang sedang tertidur viral di media sosial. Diketahui, foto yang diunggah oleh pemilik akun bernama @kegblgnunfaedah itu bernama Rau Suriya Dhanefs yang dikabarkan tidur selama satu tahun viral di Kabupaten Pamekasa, Madura, Jawa Timur.

Sang bayi sudah tertidur sejak usianya baru delapan bulan. Dan saat ini, usianya sudah 18 bulan.

Kepala Desa Tentenan Timur, Kecamatan Larangan Farid Affandi membenarkan jika bayi yang viral melalui akun tiktok Shaka_17 merupakan salah satu warganya yang beralamat di Dusun Timur Jalan.

“Secara fisik pertumbuhannya baik, namun yang bersangkutan bisa tidur berlebihan,” katanya.

Menurut Farid, anak dari Sofiyatul Jannah itu memiliki penyakit Sleeping Beauty Sindrome atau gangguan tidur langka. Bayi ini sudah mengidap kelainan sejak satu tahun lalu.

“Sudah pernah menjalani perawatan di salah satu rumah sakit swasta di Surabaya selama 2 bulan,” katanya.

Bahkan, kata Farid, beberapa pengobatan alternatif juga pernah dicoba oleh keluarga si bayi, namun hingga saat ini belum membuahkan hasil.

Ketua Kelompok Studi Nasional Sleep Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (Perdossi), Dr dr Rimawati Tedjakusuma memberikan sedikit gambaran dalam bidang keilmuannya bahwa ada sebuah kelainan yang disebut Kleine-Levine Syndrome.

Sindrom ini juga dikenal sebagai sindrom Sleeping Beauty atau Sleeping Beauty Syndrome, merujuk pada kisah dongeng.

“Biasanya bentuknya episodik. Beberapa minggu atau bulan banyak tidur, setelah itu normal lagi. Sering dikira anak malas,” ujar Rima.

Ia menjelaskan seseorang yang mengidap sindrom ini memang akan banyak menghabiskan waktu untuk tidur, tanpa makan dan buang air.

https://www.instagram.com/smart.gram/?utm_source=ig_embed

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Harga Daging Sapi di Bantul mulai Turun, Ini yang jadi Penyebabnya

Mata Indonesia, Bantul - Setelah Lebaran, harga daging sapi di Bantul mulai mengalami penurunan secara perlahan. Nur Wijaya, Lurah Pasar Niten, membenarkan hal tersebut dengan mengatakan bahwa pada 15-16 April 2024, harga daging sapi sudah stabil.
- Advertisement -

Baca berita yang ini