Hujan Ekstrem Jabodetabek, Ini Penyebabnya Menurut LAPAN

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Hujan ekstrem yang mengguyur wilayah Jabodetabek pada Sabtu 20 Februari 2021 dan menyebabkan sejumlah titik tergenang banjir, ternyata disebabkan oleh penguatan angin dan peningkatan suplai kelembapan.

Tim Reaksi dan Analisis Kebencanaan PSTA-LAPAN Erma Yulihastin berkata, berdasarkan prediksi Satellite-based Disaster Early Warning System (Sadewa-LAPAN) hujan dini hari dengan intensitas lebih besar dari 10 milimeter per jam diprediksi kembali terjadi dalam durasi sekitar 3-4 jam pada 20-21 Februari 2021.

“Mekanisme yang menyebabkan hujan dini hari tersebut berkaitan dengan penguatan angin dan peningkatan suplai kelembapan yang berasal dari utara (Laut Jawa) dan barat laut (Selat Sunda) yang menuju pesisir utara Jakarta,” kata Erma, seperti dikutip dari Liputan6.

Adapun uap yang datangnya dari Laut Jawa, berkautan dengan penjalaran dan perkembangan sistem konveksi laut, yang sudah terbentuk di utara Jakarta, malam hari kemarin.

Kemudian, intrusi kelembapan dari Selat Sunda, berasal dari konveksi darat, yang terbentuk sejak sore hari.

“Konveksi darat ini oleh angin dari barat laut yang kuat juga dipropagasikan menuju pesisir utara Serang, Banten, yang kemudian bergerak menuju ke timur di sepanjang pesisir Jawa bagian barat,” ujarnya.

Erma menyebutkan penguatan angin dari utara yang terbentuk di utara pesisir Jawa bagian barat dipengaruhi oleh pembentukan CENS (Cross Equatorial Northerly Surge) kategori kuat (~8 m/det) yang dibangkitkan oleh pendinginan suhu permukaan laut di utara Laut Tiongkok Selatan.

Indeks CENS 20-21 Februari diprediksi masih kuat meskipun cenderung menurun (6 m/det). Selain itu, pembentukan siklon Tropis Dujuan dan vorteks di Australia turut mempengaruhi dinamika cuaca.

“Sehingga konsentrasi kelembapan di selatan Indonesia menyebabkan peningkatan hujan terjadi di wilayah tertentu, yaitu Jawa bagian barat, Kalimantan bagian selatan, dan sekitar Nusa Tenggara Timur,” kata Erma.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Antisipasi Daging Sapi Terjangkit Antraks, Pemkot Jogja Sidak Pedagang Pasar

Mata Indonesia, Gunung Kidul - Kasus antraks yang terjadi di Gunungkidul dan Sleman diantisipasi lebih cepat oleh Pemkot Jogja. Meski Kementan sudah menggerakkan jajarannya termasuk Pemkab Gunungkidul untuk memvaksinasi hewan ternak warga, antisipasi oleh pemerintah wilayah lain juga harus dilakukan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini