Heboh, Tanaman Penis Asal Indonesia Akhirnya Mekar di Belanda!

Baca Juga

MATA INDONESIA, LEIDEN – Para pengunjung di taman bunga di Kota Leiden Belanda menutup hidung mereka lantaran aroma tak sedap dari tumbuhan langka asal Indonesia, tanaman penis. Tanaman ini dinamakan demikian, karena bentuknya yang mirip alat kelamin saat mekar.

Lupakan soal nama dan aroma tak sedapnya. Yang menghebohkan adalah tanaman yang dikenal secara ilmiah sebagai Amorphophallus decus-silvae mekar untuk yang pertama kalinya setelah hampir 25 tahun menghiasi taman bunga di negeri Belanda.

Berasal dari hutan hujan tropis Indonesia, Amorphophallus decus-silvae jarang di koleksi karena membutuhkan lingkungan yang panas dan lembab. Akan tetapi, satu pohon mulai berbunga 22 Oktober di Hortus botanicus Leiden, salah satu kebun raya tertua di dunia, dan mekar penuh akhir pekan ini.

Sukarelawan taman bernama Roos Kocken memposting di akun TikTok sembari mengatakan dengan cekikikan bahwa tanaman penis kini ‘mengkerut’ dan para pekerja telah mengirisnya sehingga pengunjung dapat melihat ke dalam.

“Sebenarnya masih cantik,” kata Roos Kocken, melansir Daily Mail.

Ahli botani di Hortus, yang berasal dari tahun 1638, percaya ini hanya ketiga kalinya spesies ini pernah berbunga di Eropa, demikian berdasarkan rilis. Terakhir kali tanaman serupa berbunga di Leiden Hortus tahun 1997.

Sebuah kuncup pertama kali terlihat pada pertengahan September, dan dalam waktu enam pekan tumbuh hampir dua kaki, dengan batang sekitar 6 kaki, 7 inci. Sayangnya, ketika mulai mekar, bunga ini mengeluarkan aroma tak sedap yang mirip dengan daging busuk.

“Baunya belum terlalu menyengat, tetapi menjadi lebih intens di sore hari,” kata Kocken dalam video TikTok.

Ini adalah fase betina pertama dari proses pembungaan: Pemanasan spadix, atau bagian putih seperti penis dari kepala bunga tanaman, yang dikenal sebagai perbungaan. Pemanasan itu memicu bau yang berbeda dan tidak menyenangkan.

Ketika lalat dan penyerbuk lainnya datang, Amorphophallus bergeser ke fase jantan, menghasilkan serbuk sari yang melapisi serangga yang mendarat di atasnya. Lalat yang tertutup serbuk sari kemudian pergi mencari tanaman berbunga lain untuk dikunjungi.

Jika itu Amorphophallus decus-silvae lain, maka serbuk sari akan mengelupas serangga dan menyuburkan tanaman. Tetapi Leiden Hortus hanya memiliki satu ‘tanaman penis’, jadi staf di sana mengumpulkan serbuk sari dari bunga selama dua hari untuk disimpan atau dibagikan dengan institusi lain.

Tanaman penis, bunga bangkai, dan spesies ketiga, Amorphophallus gigas, semuanya asli Indonesia, tetapi hanya Amorphophallus decus-silvae yang tumbuh di pulau Jawa. Tanaman ini mendapat julukan ‘bunga bangkai’ karena aroma busuk yang menyengat ketika mulai mekar.

Sayangnya, tanaman penis adalah salah satu tanaman yang terancam punah. Tahun 2018, Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) mendaftarkan Amorphophallus titanum sebagai tanaman yang terancam punah karena penebangan dan deforestasi pertanian, diyakini kini hanya ada kurang dari 1.000 tanaman di alam liar.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Program AMANAH Kembangkan SDM Muda Kelola Potensi Kekayaan Aceh

Program Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat (AMANAH) mampu mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM) muda di Tanah Rencong...
- Advertisement -

Baca berita yang ini