Hari Ini! Rupiah Ditutup Menguat Imbas dari Pidato Jokowi

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat (AS) ditutup di zona hijau pada akhir perdagangan awal pekan, 21 Oktober 2019.
Nilai tukar rupiah tercatat menguat di level Rp 14.078 atau naik 0,47 persen.

Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.132 per dolar AS atau menguat dibanding Jumat lalu di Rp 14.140 per dolar AS.

Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan bahwa penguatan rupiah sore ini dipengaruhi oleh sejumlah sentimen yang datang dari luar di antaranya.

Pertama, soal Brexit. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson akan kembali mencoba untuk menempatkan Brexit dalam pemungutan suara di parlemen, setelah ia dipaksa oleh lawan-lawannya untuk mengirim surat meminta penundaan dari Uni Eropa hingga 31 Januari 2020 nanti.

“Padahal tinggal 10 hari tersisa Inggris akan meninggalkan Uni Eropa. Ini yang masih jadi pertentangan dalam beberapa kubu politik Inggris. Apakah mereka akan pergi dengan kesepakatan, keluar tanpa kesepakatan atau mengadakan referendum lain,” ujar Ibrahim.

Kedua, soal rencana damai dagang AS-China. Wakil Perdana Menteri Tiongkok Liu He mengkonfirmasi bahwa Beijing dan Washington bersedia bekerja sama untuk mengatasi masalah utama satu sama lain berdasarkan kesetaraan dan saling menghormati.

Ketiga, ekspor Jepang jatuh untuk 10 bulan berturut-turut, akibat tidak hanya dari melemahnya ekonomi China, tetapi juga perselisihan yang semakin pahit dengan Korea Selatan mengenai keluhan sejarah. “Hal ini telah menyebabkan kedua negara untuk memaksakan langkah-langkah pembatasan perdagangan,” katanya.

Sementara dari sisi internal, penguatan rupiah dipengaruhi oleh hasil pidato Jokowi pasca pelantikan di gedung DPR/MPR yang menitikberatkan pada Peningkatan SDM dan reformasi birokrasi yang akan memangkas jabatan struktural di pemerintahan sehingga akan mengurangi beban APBN di kemudian hari.

Selain itu, Jokowi juga terlihat optimistis Produk Domestik Bruto Indonesia dapat mencapai 7 triliun dolar AS pada 2045 dan masuk lima besar ekonomi dunia dengan kemiskinan mendekati nol persen.

“Hal tersebut telah mendorong optimisme pasar bahwa ekonomi Indonesia dapat bergerak jauh lebih baik,” ujarnya.

Disisi lain, para pelaku pasar juga menunggu pelantikan para menteri yang akan menduduki pos-pos yang cukup vital yaitu pos yang membidangi masalah ekonomi terutama MenKeu, BUMN, ESDM dan Menko Perekonomian.

“Jokowi sendiri mengatakan banyak menteri baru yang professional yang akan bergabung di kabinetnya dan ada 50 persen di luar partai politik,” katanya.

Berita Terbaru

Upaya Berantas Paham Radikalisme dan Terorisme, Aparat Keamanan Berhasil Tangkap 7 Teroris di Sulteng

Aparat keamanan Republik Indonesia (RI) terus berupaya untuk memberantas penyebaran paham radikalisme dan terorisme di Tanah Air. Upaya tersebut...
- Advertisement -

Baca berita yang ini