Hari Ini Rupiah Diprediksi Menguat di Tengah Sejumlah Sentiman Eksternal

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar AS diramalkan bakal berbalik menguat terbatas pada Kamis 10 Oktober 2019.

Sebagai perbandingan, kemarin rupiah ditutup melemah tipis 0,11 persen ke level Rp 14.170 per dolar AS.

Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim memperkirakan bahwa hari ini sentimen eksternal masih akan mendominasi pergerakan rupiah. Namun masih ada harapan bagi rupiah untuk menguat walaupun terbatas di kisaran Rp 14.164 hingga Rp 14.190 per dolar AS.

Ia mengatakan bahwa sejumlah sentimen eksternal di antaranya sebagai berikut.

Pertama, investor atau pelaku pasar mencerna isi pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada hari Selasa soal penurunan suku bunga acuan. Powell telah mengatakan bahwa hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa sistem keuangan memiliki likuiditas yang cukup untuk berfungsi.

“Itu menunjukkan bahwa The Fed akan membatasi diri untuk membeli aset pendek, menghindari segala upaya untuk campur tangan langsung dalam pembentukan harga untuk jatuh tempo yang lebih lama. Sebaliknya, Bank Sentral Eropa baru-baru ini berkomitmen untuk melanjutkan pembelian obligasi pemerintah 20 miliar euro per bulan,” kata Ibrahim sore ini.

Kedua, adanya laporan bahwa pembicaraan Brexit antara Inggris dan Uni Eropa hampir berakhir. Dalam panggilan telepon pada hari Selasa, Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan kepada Perdana Menteri Inggris Boris Johnson bahwa kesepakatan itu “sangat tidak mungkin,” kata sumber Downing Street.

“Namun, Perdana Menteri Boris Johnson telah mengisyaratkan dia akan meminta perpanjangan batas waktu 31 Oktober, seperti yang disyaratkan oleh hukum Inggris, jika dia tidak mendapatkan kesepakatan pada KTT minggu depan, pasar masih enggan untuk menentukan harga dalam skenario terburuk,” ujar Ibrahim.

Ketiga, kekhawatiran perang dagang AS-China akan kembali memanas dalam minggu ini. Sebuah laporan South China Morning Post mengatakan bahwa pada hari Selasa, China telah menurunkan harapan menjelang pembicaraan perdagangan tingkat tinggi antara kedua negara. Laporan itu mengatakan delegasi China dapat meninggalkan Washington sehari lebih awal dari yang dijadwalkan.

“China juga mengisyaratkan akan membalas setelah AS memasukkan daftar perusahaan teknologi China ke daftar hitam untuk mengatasi pelanggaran HAM di Tiongkok,” ujar Ibrahim.

Berita Terbaru

Upaya Berantas Paham Radikalisme dan Terorisme, Aparat Keamanan Berhasil Tangkap 7 Teroris di Sulteng

Aparat keamanan Republik Indonesia (RI) terus berupaya untuk memberantas penyebaran paham radikalisme dan terorisme di Tanah Air. Upaya tersebut...
- Advertisement -

Baca berita yang ini