Hari Hijab Sedunia 1 Februari, Perangi Diskriminasi Perempuan Muslim

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Bermula pada tahun 2013, Hari Hijab Sedunia diperingati setiap tanggal 1 Februari untuk merayakan kebebasan mengenakan hijab dan menghilangkan diskriminasi yang sering diterima para perempuan Muslim. Peringatan ini digagas pertama kali oleh Nazma Khan, seorang aktivis sosial kelahiran Bangladesh yang pindah ke Amerika Serikat saat berusia sebelas tahun.

Setelah pindah ke negara minoritas Muslim, Nazma sempat mengalami masa-masa sulit. Di sekolah menengah, dia menjadi satu-satunya perempuan berhijab di sana sehingga kerap mendapat diskriminasi sosial. Lalu saat kuliah, perempuan itu sering dianggap sebagai teroris oleh lingkungan kampusnya.

Berangkat dari pengalaman itu, Nazma berpendapat bahwa satu-satunya cara untuk mengakhiri diskriminasi terhadap perempuan berhijab adalah dengan meminta sesama perempuan untuk mencoba sendiri rasanya memakai hijab.

Dia kemudian mencoba menumbuhkan toleransi dan pemahaman ideologi mengenai hijab dengan mengajak seluruh perempuan di dunia, baik berhijab maupun tidak, bahkan non-Muslim, untuk mencoba berpartisipasi mengenakan hijab selama satu hari penuh. Hari itulah yang kemudian menginisiasi Hari Hijab Sedunia.

Hari Hijab Sedunia diciptakan sebagai pengakuan atas jutaan perempuan Muslim yang memilih untuk mengenakan hijab dan menjalani hidup tanpa rasa takut. Dengan terciptanya peringatan bagi perempuan berhijab ini, Nazma berharap dapat menghilangkan beberapa kontroversi seputar mengapa perempuan Muslim memilih untuk mengenakan hijab.

Pada tahun 2017, Hari Hijab Sedunia menjadi organisasi nirlaba, dengan misi memerangi diskriminasi terhadap perempuan Muslim melalui peningkatan kesadaran dan pendidikan. Hingga kini, diperkirakan sekitar 190 negara memperingati Hari Hijab Sedunia setiap tahunnya.

Hari Hijab Sedunia memiliki banyak relawan dan duta besar yang tersebar di seluruh dunia untuk mengadakan acara tahunan dalam rangka meningkatkan kesadaran tentang hijab. Para relawan dan duta besar ini berasal dari semua lapisan masyarakat.

Selain itu, Hari Hijab Sedunia telah didukung oleh banyak orang terkenal di dunia termasuk cendekiawan, politisi, dan selebritas. Peringatan ini juga telah diliput di berbagai media pemberitaan utama termasuk New York Times, BBC, CNN, Al-Jazeera, Huffington Post, dan lainnya.

Sejak dimulainya peringatan Hari Hijab Sedunia, sudah banyak pencapaian yang berhasil diraih. Salah satunya adalah pengakuan Hari Hijab sedunia oleh New York, Amerika Serikat pada 2017. Pada tahun yang sama, Dewan Rakyat Britania Raya menyelenggarakan acara yang menandai hari tersebut, di mana mantan Perdana Menteri Theresa May juga turut hadir.

Pada 2018, Parlemen Skotlandia juga menyelenggarakan pameran untuk memperingati Hari Hijab Sedunia selama tiga hari berturut-turut. Banyak politisi, termasuk Perdana Menteri Skotlandia Nicola Sturgeon, yang menunjukkan dukungan pada Hari Hijab Sedunia.

Ada pula Dewan Perwakilan Rakyat Filipina yang mendeklarasikan hari pertama Februari setiap tahunnya sebagai Hari Hijab Nasional di negara itu. Keputusan tersebut diambil belum lama ini, pada 26 Januari 2021 lalu.

Reporter: Safira Ginanisa

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pelantikan dan Pengukuhan 27 Pejabat Tinggi Pratama Lingkup Pemprov NTT

Mata Indonesia, Kupang - Sebanyak 27 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Lingkup Pemerintah Provinsi NTT dilantik dan dikukuhkan oleh Penjabat...
- Advertisement -

Baca berita yang ini