Home News Hari Binatang se-Dunia, Mengenang Orang Suci yang Bicaranya Dipahami Hewan

Hari Binatang se-Dunia, Mengenang Orang Suci yang Bicaranya Dipahami Hewan

0
1171
Ilustrasi Fransiskus berbicara pada serigala
Ilustrasi Fransiskus berbicara pada serigala. (catatanseorangofs.wordpress.com)

MATA INDONESIA, JAKARTA – Setiap 4 Oktober diperingati sebagai Hari Binatang se-Dunia untuk mengenang seorang suci, Santo Fransiskus dari Asisi, yang dipercaya mampu berbicara serta yang pertama memberkati dan bicaranya dipahami binatang.

Lahir pada 1811 dari ayah bernama Pietro Bernardone seorang pedagang kain kaya raya dan ibu bernama Donna Pica, Fransiskus muda adalah orang yang suka menghamburkan harta ayahnya daripada belajar.

Namun, saat ikut berperang pada usia 20 tahun, dia tertangkap musuh dan disekap selama satu tahun hingga jatuh sakit yang membuatnya semakin dekat dengan Tuhan. Setelah dibebaskan ia bermimpi dan mendengar suara berupa perintah untuk melayani majikan.

Setelah itu dia memutuskan untuk hidup miskin. Ia pergi ke Roma dan menukarkan bajunya yang mahal dengan seorang pengemis, setelah itu seharian ia mengemis.

Dia juga sering mengunjungi rumah sakit melayani orang sakit dan berkhotbah di jalanan. Baginya semua makhluk adalah sama-sama ciptaan Tuhan, maka dia sering bersikap lembut kepada binatang termasuk yang buas.

Santo itu digambarkan pernah menghardik segerombolan burung yang ribut saat dia sedang khotbah. Gerombolan burung tersebut langsung tenang dan Fransiskus menuntaskan khotbahnya.

Cerita lain yang paling banyak dicatat pengikutnya adalah saat dia menjinakkan seekor serigala buas karena meneror Kota Gubbio.

Ketika mereka berhadapan, diceritakan Fransiskus membuat tanda salib ke arah serigala dan anehnya binatang buas yang di awal pertemuan itu mulutnya menganga untuk menerkam tiba-tiba terkatup dan dia memperlambat larinya ke arah si manusia suci.

Fransiskus pun berbicara kepada serigala itu dengan berteriak meminta binatang buas tersebut mendatanginya dan tidak lagi menyakiti makhluk.

Ajaibnya, binatang buas itu menundukkan kepalanya dan datang serta berbaring di kaki Fransiskus layaknya seekor peliharaan.

Setelah itu mereka memasuki kota dan disaksikan seluruh penduduk kota, Fransiskus berkhotbah didampingi serigala lalu menawarkan perdamaian antara penduduk Gubbio dengan serigala.

Sejak saat itu penduduk kota menepati janji yang mereka buat. Serigala tinggal selama dua tahun lamanya di antara penduduk kota, pergi dari satu rumah ke rumah lain untuk meminta makanan.

Serigala tidak menyakiti siapa pun dan tak seorang pun menyakitinya, bahkan anjing-anjing pun tidak menyalak kepadanya. Sampai serigala itu mati karena usia.

Keistimewaan Fransiskus itu mengilhami ahli ekologi yang melakukan kovensi di Italia pada 1931 untuk melakukan sesuatu mengenang orang suci penyayang binatang tersebut.

Tanggal 4 Oktober dipilih karena pada tanggal itu pertama kali diadakan pesta perjamuan Fransiskus terhadap binatang.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here