Gunakan Masker, 1.000 Jamaah Haji Berkumpul di Arafah

Baca Juga

MATA INDONESIA, MINA – Hari ini, Kamis 30 Juli 2020 sekitar 1.000 jamaah yang menjalankan ibadah haji tahun ini dengan menggunakan masker berkumpul di Padang Arafah Arab Saudi untuk memulai wukuf.

Gelombang terakhir jamaah tadi malam tiba di Mina yang berjarak 1 km dari Padang Arafah dengan pengawalan ketat personel militer Arab Saudi dan praktisi medis. Jamaah akan melaksanakaj ibadah Tarwiyah sebagai tanda dimulainya perjalanan haji.

Mengutip Arabnews, Hari Tarwiyah jadi penanda dimulainya ibadah haji yaitu menghabiskan waktu untuk berdoa dan beribadah lainnya di Mina hingga matahari terbit dan kemudian bergerak ke Arafah untuk mendengarkan khotbah, shalat, dzikir dan berdoa di hingga terbenamnya matahari.

Puncak ibadah haji adalah wukuf yaitu kegiatan utama dalam ibadah haji. Wukuf dilaksanakan pada satu hari (siang hari) saja, tepatnya tanggal 9 Dzulhijjah di Padang Arafah antara waktu dzuhur dan ashar. Arti wukuf adalah berhenti, diam tanpa bergerak. Di hamparan padang nan gersang ini, jamaah menyatu dan hanyut dalam kebesaran Allah sambil mendengarkan khotbah Arafah.

Untuk tahun ini, khotbah Arafah disampaikan di Masjid Namirah. Adapun yang akan mengisi khotbah tersebut adalah Sheikh Abdullah Bin Suleiman Al-Manea, anggota Dewan Cendekiawan dan Penasihat Senior di lingkungan Kerajaan.

Presidensi Umum Urusan Masjid al-Haram dan Masjid Nabawi dalam pernyataannya mengatakan, pemilihan Sheikh Abdullah Bin Suleiman Al-Manea sebagai pengisi khotbah diputuskan setelah adanya persetujuan dari Penjaga Dua Masjid Suci.

Khotbah Arafah memiliki tempat yang besar di hati umat Islam. Karena itu, pemerintah Arab Saudi berhati-hati dalam menerjemahkan khotbah.

Tahun ini khotbah Arafah diterjemahkan ke dalam 10 bahasa, yakni Inggris, Melayu, urdu, Persia, Prancis, Cina, Turki, Rusia, Hausa, dan Bengali. Hal itu sebagai upaya menyampaikan pesan Islam kepada khalayak seluas mungkin.

Khotbah Arafah juga dapat didengarkan melalui aplikasi khotbah Arafat dan juga pada platform Manarat Al-Haramain.

Setelah wukuf di Arafah, para jemaah haji kemudian menuju Muzdalifah dan bermalam di sana, sebelum kembali ke Mina untuk melanjutkan Jamarat dan melakukan pelemparan jumrah selama tiga hari berturut-turut.

Mina yang berjarak 7 km dari Masjidil Haram biasanya menampung sedikitnya 2,5 juta jemaah dari seluruh dunia yang tinggal di tenda-tenda. Tidak heran Mina mendapat julukan kota tenda. Namun, karena adanya pandemi corona, maka tahun ini jumlah jamaah dibatasi. Hanya warga Arab Saudi atau warga asing yang sudah berada di negara kerajaan itu yang dibolehkan berhaji. Dari 1.000 jemaah, sekitar 700 di antaranya adalah ekspatriat.

Jamaah yang diizinkan beribadah tahun ini hanya mereka yang berusia di bawah 65 tahun dan tidak mempunyai penyakit bawaan. Seluruh jamaah yang telah memenuhi syarat melakukan karantina mandiri sepekan sebelum memulai proses ibadah
haji.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Terima Lapang Dada

Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Keputusan yang diambil oleh Mahkamah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini