Gubernur Papua Kritik Wiranto dan Pertemuan 61 Tokoh dengan Presiden

Baca Juga

MINEWS.ID, JAYAPURA – Pertemuan 61 tokoh Papua dengan Presiden Joko Widodo disesalkan Gubernur Papua, Lukas Enembe. Ia meminta pemerintah pusat bijak dalam mencari solusi.

”Papua ini ada pemerintahan daerahnya. Jika presiden ingin bertemu dengan tokoh-tokoh Papua, libatkan pemerintah daerah. Disini ada Forkompimda. Ada Gubernur, Pangdam, Kapolda, DPRP dan MRP, Papua dan Papua Barat. Juga ada Ketua-Ketua Sinode Gereja. Bukan ambil orang sembarangan tanpa kapasitas yang jelas,” ujar Gubernur Papua Lukas Enembe, Sabtu 15 Agustus 2019 dalam siaran pers yang diterima MINEWS.

Menurutnya, pemerintah pusat bisa meminta pemerintah daerah untuk memfasilitasi tokoh-tokoh Papua bertemu presiden agar persiapannya lebih matang. Sehingga apa yang dibicarakan dengan presiden benar-benar menyentuh akar persoalan.

Pernyataan ini disampaikan Gubernur Papua, menanggapi pernyataan Menteri Kordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto tentang 61 orang yang bertemu Presiden Joko Widodo, pada Selasa 10 September 2019 lalu. Wiranto menyebutkan 61 orang itu sudah disaring dan mereka benar-benar tokoh masyarakat.

Namun Gubernur Enembe kembali mempertanyakan kapasitas 61 orang tersebut karena keterlibatan mereka terkesan dilakukan secara diam-diam. Selain itu, 61 orang ini sama sekali tidak menyampaikan persoalan yang terjadi di Papua, melainkan menyampaikan hal-hal yang sangat tidak substansial seperti pembangunan Istana Presiden di Papua, pemekaran hingga penempatan jabatan eselon 1 dan 2 di kementerian dan lembaga.

”Jika kemarin mereka menyampaikan akar persoalan Papua, kita terima. Mereka lupa bagaimana ratusan ribu orang Papua telah mati karena persoalan Papua ini. Menyelesaikan persoalan Papua ini bukan hal mudah,” ujar Enembe.

Menurut Enembe, pertemuan pemerintah pusat dengan 61 orang Papua tersebut bukan saja tidak jelas namun juga bukan sebuah solusi yang bijak melainkan dilakukan untuk kepentingan tertentu.

“Saya menduga pertemuan itu dilakukan untuk kebutuhan diplomasi Indonesia di luar negeri saja. Untuk digunakan oleh Dubes-Dubes menjelaskan situasi dan kondisi Papua kepada pemerintah dimana mereka bertugas,” kata Gubernur Enembe.

Terkait usulan pemekaran provinsi Papua dan Papua Barat yang dibahas dalam pertemuan tersebut, Enembe mengatakan kalau mau mekarkan Papua, sekaligus saja dimekarkan menjadi tujuh provinsi sesuai wilayah adat masing-masing dengan status otonomi khusus bagi masing.

Berita Terbaru

AMN Manado Upaya BIN Tanamkan Nasionalisme Generasi Muda

Badan Intelijen Negara Republik Indonesia (BIN RI) terus berupaya untuk menanamkan semangat dan rasa nasionalisme kepada para generasi muda...
- Advertisement -

Baca berita yang ini