Gempa Sulbar: 189 Orang Luka Berat, 15.000 Warga Mengungsi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Data terbaru korban gempa Sulawesi Barat (Sulbar), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 189 warga di Kabupaten Mamuju mengalami luka berat dan 15.000 warga di Kabupaten Majene mengungsi di 10 lokasi pengungsian.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan data tersebut update per 16 Januari pukul 02.00 Wib.

“Di Kabupaten Majene, sekitar 637 orang mengalami luka ringan dan mendapatkan penanganan rawat jalan,” kata Raditya dalam keterangannya.

Saat ini pasien yang dirawat di rumah sakit terdampak juga telah dievakuasi sementara ke RS Lapangan.

Selain itu, korban meninggal akibat gempa tersebut mencapai 42 orang, dengan rincian 34 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan delapan orang di Kabupaten Majane.

BPBD Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Polewali Mandar masih melakukan pendataan dan mendirikan tempat pengungsian serta berkoordinasi dengan TNI-Polri, Basarnas, relawan dan instansi terkait dalam upaya pencarian para korban terdampak gempa tersebut.

Hingga saat ini, Kabupaten Majene masih dilakukan proses perbaikan arus listrik sehingga seluruh wilayah masih dalam keadaan padam. Sedangkan sebagian wilayah di Kabupaten Mamuju sudah dapat dialiri listrik dan sebagian lainnya masih mengalami gangguan.

Guna mencegah potensi penularan Covid-19 pada lokasi terdampak bencana, Kementerian Kesehatan juga telah mengaktifkan klaster kesehatan yang terletak di Kabupaten Mamuju dengan menyediakan 25 ambulans, tenda, peralatan ortopedi, obat-obatan ortopedi dan logistik berupa masker bedah 50.000 pcs dan masker kain 20.000 pcs.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Produksi Sampah Capai 65 Ton selama Lebaran, WALHI Jogja Ingatkan Penanganan Jangan hanya Menumpuk

Mata Indonesia, Yogyakarta - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY mencatat peningkatan sebanyak 65 ton sampah di Kota Yogyakarta, Sleman, dan Bantul selama periode 8-15 April 2024 atau masa lebaran. Persoalan sampah di DIY ini juga diingatkan oleh WALHI agar Pemda mencari penanganan lanjutan ke depan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini