Gelar Latihan Rahasia, AS-Ukraina Siap Bikin Rusia Sengsara

Baca Juga

MATA INDONESIA, WASHINGTON – Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) dilaporkan telah bekerja sama dengan Ukraina. Bukan hanya itu kedua pihak bahkan telah menjalankan program khusus untuk melatih pasukan oeprasi khusus Ukraina di AS.

Mengutip banyak mantan pejabat intelijen dan keamanan nasional, misi rahasia ini telah berlangsung sejak 2014. Di mana saat itu, Krimea bergabung kembali dengan Rusia dan apa yang dikatakan Ukraina dan negara-negara Barat sebagai aneksasi.

Program ini dilaporkan dioperasikan oleh Departemen Darat CIA (juga dikenal sebagai Ground Branch) dan diluncurkan oleh Presiden Barack Obama tahun 2015, setelah kudeta yang didukung oleh Barat di Ukraina yang memicu pemberontakan di timur negara itu.

Sejak saat itu, program tersebut – termasuk memberikan pelatihan senjata api kepada pasukan Ukraina, latihan menggunakan kamuflase, latihan navigasi dan taktik darat, serta pelatihan pengumpulan intelijen, menerima dukungan dari dua presiden berikutnya.

Agen dan pejabat keamanan nasional AS sebelumnya dan sekarang memberikan deskripsi yang berbeda-beda tentang tujuan program tersebut. Beberapa bersikeras mengatakan bahwa program itu tidak pernah dimaksudkan untuk menjadi ofensif.

“Tujuan pelatihan, dan pelatihan yang diberikan adalah untuk membantu pengumpulan intelijen,” kata seorang pejabat intelijen senior AS yang tidak disebutkan namanya, melansir Sputnik News, Sabtu, 15 Januari 2022.

Yahoo News menunjukkan bahwa misi dukungan intelijen AS kepada Ukraina mungkin berbeda sifatnya dalam konteks paramiliter. Outlet itu juga menekankan bahwa tidak jelas bagaimana pasukan Ukraina akan menggunakan pengetahuan yang mereka peroleh.

Mantan pejabat intelijen AS dalam wawancaranya mengklaim bahwa pelatihan yang diberikan CIA dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan pasukan Kiev untuk menghadapi Rusia.

Namun, beberapa pejabat langsung mengatakan kepada Yahoo bahwa CIA sedang melatih pemberontak di bawah program ini dan bahwa alumninya secara eksplisit diajarkan bagaimana membunuh orang Rusia.

“Saran bahwa kami telah melatih pemberontakan bersenjata di Ukraina adalah salah,” juru bicara CIA Tammy Thorp menolak klaim tersebut.

Beberapa sumber situs berita mengklaim bahwa tujuan dari pasukan ini adalah untuk membuat hidup Rusia “sengsara” jika memutuskan untuk menginvasi Ukraina – gagasan yang telah berulang kali ditolak oleh Kremlin.

Pasukan Kiev juga dilaporkan dilatih tentang cara mengorganisir perlawanan di belakang garis musuh dengan seorang mantan pejabat intelijen yang membandingkan taktik mereka dengan apa yang dihadapi AS di Afghanistan saat berperang dengan Taliban.

Sumber Yahoo News juga mengatakan bahwa CIA memberikan pelatihan intelijen terbatas kepada Ukraina selama beberapa dekade, tetapi mengintensifkan kontak ini setelah kudeta 2014.

Namun, upaya ini dilaporkan menghadapi beberapa tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya – yaitu kekhawatiran bahwa dinas intelijen Ukraina dijejali mata-mata Rusia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Hasil Sidang Sengketa Pilpres Ditolak MK, Bukti jadi Alasannya tapi Hakim Tak Terapkan Etika Hukum

Mata Indonesia, Yogyakarta - Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) pada sidang putusan sengketa hasil Pemilihan Umum (PHPU) Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden 2024, Senin (22/4/2024), menolak permohonan dari paslon nomor urut 01 dan 03. MK menyatakan bahwa permohonan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud MD tak memiliki dasar hukum yang cukup.
- Advertisement -

Baca berita yang ini