Gedung Putih Pantau Aktivitas Militer Cina di Selat Taiwan

Baca Juga

MATA INDONESIA, WASHINGTON – Gedung Putih akan terus memantau aktivitas militer Cina di Selat Taiwan. Amerika Serikat juga menegaskan bahwa tindakan Beijing belakangan ini memicu ketidakstabilan di wilayah tersebut.

“Kami telah … dengan jelas – secara publik, secara pribadi – mengungkapkan keprihatinan kami, kekhawatiran kami yang semakin besar, tentang agresi Cina terhadap Taiwan,” kata sekretaris pers Gedung Putih, Jen Psaki kepada wartawan, melansir Reuters, Sabtu, 10 April 2021.

“Kami telah melihat peningkatan yang mengkhawatirkan dalam aktivitas militer Cina di Selat Taiwan, yang kami yakini berpotensi membuat (wilayah tersebut) tidak stabil,” jawabnya, ketika ditanya apakah Washington khawatir tentang kemungkinan invasi Cina.

Sebelumnya, Taiwan mengeluhkan aktivitas angkatan udara Cina di dekat pulau yang terkonsentrasi di bagian barat daya zona pertahanan udaranya atau dekat dengan Kepulauan Pratas yang dikuasai Taiwan.

Sebagai catatan, sebanyak 11 pesawat angkatan udara Cina memasuki zona identifikasi pertahanan udara Taiwan pada Jumat (9/4), termasuk jet tempur, ungkap Kementerian Pertahanan Taiwan.

Pada awal Februari, Kemeterian Pertahanan Taiwan melaporkan bahwa sebanyak enam pesawat tempur Cina dan satu pesawat pengintai Amerika Serikat memasuki sudut barat Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) Taiwan, pada Minggu (31/1).

Ini merupakan laporan pertama yang dikeluarkan Taiwan akan aktivitas tidak biasa yang dilakukan militer AS. Operasi militer Beijing dan Washington di wilayah Taiwan ini kian meningkatkan ketegangan.

Sebelumnya Taiwan juga mengungkapkan bahwa beberapa jet tempur dan pesawat pembom milik Beijing terbang ke zona tersebut, akhir pekan lalu, daerah yang dekat dengan Kepulauan Pratas yang dikuasai Taiwan di bagian utara Laut Cina Selatan.

Misi dari negara yang dipimpin Presiden Xi Jinping ini bertepatan dengan manuver kelompok tempur kapal induk Paman Sam yang memasuki Laut Cina Selatan, yang AS sebut sebagai penyebaran rutin. AS sendiri melayangkan kritik akan penerbangan Cina di wilayah tersebut.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan, total tujuh pesawat Beijing melintasi perairan yang sama di dekat Kepulauan Pratas pada Minggu (31/1). Dengan rincian, dua pesawat tempur J-10, empat pesawat tempur J-11, dan sebuah pesawat pengintai Y-8.

Taiwan adalah masalah teritorial paling sensitif di Cina dan rawan pertikaian, antara Beijing dan Washington. Berdasarkan Undang-Undang AS, Taiwan memiliki hak untuk mempertahankan diri.

Sementara Negeri Tirai Bambu yakin bahwa AS berkolusi dengan Taiwan untuk menantang Beijing dan memberikan dukungan kepada Taiwan agar mendeklarasikan kemerdekaan secara resmi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Program AMANAH Kembangkan SDM Muda Kelola Potensi Kekayaan Aceh

Program Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat (AMANAH) mampu mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM) muda di Tanah Rencong...
- Advertisement -

Baca berita yang ini