Gawat! Indonesia Darurat Resistensi Antimikroba

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Antimicrobial Resistance atau Resistensi Antimikroba (AMR) merupakan masalah kesehatan yang sudah merambah secara global, termasuk di Indonesia. Penggunaan antibiotik yang berlebihan dan tidak tepat, dapat membuat bakteri menjadi resisten terhadap mikroba.

Berdasarkan penelitian, Epidemiology of Carbapenem Resistan Enterobacteriaceae (CRE), Indonesia tercatat sebagai negara dengan tingkat resistensi tertinggi terhadap Inipenem, yaitu sebanyak 6% diantara negara-negara Asia lainnya. Berdasarkan data tersebut, maka saat ini Indonesia dinyatakan darurat AMR.

Dr. dr Hari Pratono, Sp.OG, Ketua Komite Pengendalian Resistensi Antimikrobial (KPRA), mengatakan bahwa pada tahun 2005 Indonesia sudah melakukan penanggulangan MRA, namun masih dalam sekala kecil. Kemudian diperluas lagi melalui keputusan Menteri Nomor 8 Tahun 2015, bahwa seluruh rumah sakit harus menjalankan program pengendalian resistensi antimikroba di rumah sakit.

“Namun berdasarkan surveillance hasil yang diperoleh tidak maksimal, dari tahun 2013 hingga 2019 bakteri resisten di Indonesia semakin lama semakin meningkat, dari 40 persen, 60 persen, hingga 64 persen. Itu karena pengguna antiboitik tidak terkendali, dan juga kesalahan penggunaan antibiotik,” ujar Dr. Hari dalam diskusi bertema “Indonesia Memerangi Antimicrobial Resistance di Jakarta, Kamis 19 Desember 2019.

Untuk itu Dr. Hari menjelaskan, bahwa pemerintah merancang 6 strategi utama dalam penanggulangan darurat AMR, yakni:

  1. Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan, dengan cara kampanye dan penyuluhan terhadap kader, masyarakat dan dokter.
  2. Surveillance, untuk mengetahui status bakteri saat ini.
  3. Pencegahan infeksi, dengan kampanye dan aksi cuci tangan, vaksinasi, dan lain-lain.
  4. Adanya PGA penggunanan antibiotik yang baik, dan bisa dilakukan monitor.
  5. Kewajiban Pemerintah membuat studi antibiotic baru, alat diagnostik, treatment, metodologi pengobatan baru, dll.
  6. Koordinasi lintas sektoral. (Hastina/RyV)

 

 

Berita Terbaru

Pilkada Damai Membutuhkan Keterlibatan Semua Pihak

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu momen krusial dalam agenda demokrasi Indonesia yang membutuhkan keterlibatan aktif dari semua...
- Advertisement -

Baca berita yang ini