Garut Dilanda Wabah Chikugunya, 23 Orang Terjangkit

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Puluhan warga sekampung di Kecamatan Tarogong, Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat diduga terjangkit wabah Chikugunya, dengan gejala demam, kaki bengkak dan sulit berjalan.

“Diketahui sementara ini ada 23 orang (terjangkit), belum lagi yang tak tercatat,” kata salah satu tokoh pemuda di Kampung Astanagirang Garut, Ayi Firmansyah, Rabu 3 Juni 2020.

Chikungunya adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan menyerang manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Kedua jenis nyamuk tersebut adalah jenis nyamuk yang sama dan menyebabkan demam berdarah.

Sejauh ini, kampung tersebut sudah disambangi petugas kesehatan dari Puskesmas Pembangunan. Nantinya, petugas akan melakukan pendataan serta memeriksa kondisi warga yang mengeluhkan sakit dengan gejala-gejala Chikugunya.

Ayi berkata, wabah tersebut masih dalam kajian petugas kesehatan, namun dugaan sementara terindikasi dampak wabah Chikungunya yang penularannya melalui gigitan nyamuk.

“Jika memang penyebabnya dari nyamuk, kami harap pemerintah bisa melakukan fogging agar nyamuknya mati, selain kami melakukan gerakan bersih-bersih lingkungan,” ujarnya.

Kader Posyandu RW 3 Kampung Astanagirang, Widaningsih menyatakan, warga yang terjangkit wabah itu mengeluhkan gatal-gatal sekitar kaki, tangan, pusing dan demam, bahkan ada yang sampai tidak bisa berjalan karena kedua kakinya sakit.

Tercatat warga yang mengeluhkan sakit serupa itu, kata dia, ada di 15 kepala keluarga atau rumah yang saat ini sudah mendapatkan perhatian penanganan kesehatan dari petugas puskesmas.

“Ada 15 KK yang sakit dengan gejala hampir sama, kakinya ada yang sampai bengkak,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Program AMANAH Kembangkan SDM Muda Kelola Potensi Kekayaan Aceh

Program Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat (AMANAH) mampu mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM) muda di Tanah Rencong...
- Advertisement -

Baca berita yang ini