Fenomena Long Covid Harus Ditanggapi Serius

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Salah satu fenomena yang muncul saat pandemi ini adalah long Covid19 yang diketahui bisa bertahan hingga sembilan bulan. Seberapa bahayakah penyakit ikutan tersebut?

Melalui pesan yang diterima Mata Indonesia News, Senin 22 Februari 2021, kandidat PhD pada Kobe University, dr. Adam Prabata menegaskan fenomena tersebut muncul dari pasien yang sudah sembuh dari Covid19.

Mereka tetap berpotensi mengalami keluhan yang menetap di dalam tubuhnya meski sudah dinyatakan sembuh.

“Fenomena ini harus ditanggapi segera dengan sangat serius karena berakibat pada kondisi fisik dan mental orang yang sudah sembuh dari Covid19, bahkan mempengaruhi pekerjaa si pasien,” ujar Adam.

Menurutnya, fenomena tersebut bisa terjadi pada pasien rawat inap maupun non rawat inap. Berdasarkan studi di manca negara, 76 persen rawat inap bisa mengalaminya kira-kira enam bulan setelah sembuh.

Hal itu juga dialami 30 persen pasien nonrawat inap yang cenderung masih bergejala selama sembilan bulan.

Keluhan long covid tersebut seperti sulit bernapas, batuk baik kering/berdahak, sesak setelah olahraga, jantung sering berdebar-debar dan nyeri dada, mengalami diare-muntah-nyeri perut. Selain itu mudah lelah, ruam pada kulit, gangguan pendengaran hingga kesulitan mencium bau.

Fenomena tersebut awalnya adalah gejala sesak napas, meningkatnya indeks massa tubuh, gejala terjadi perberatan dan sebagainya.

Kondisi itu jelas akan mempengaruhi produktivitas pasien tersebut, sehingga Adam menyarankan mereka yang merasakannya segera konsultasi ke dokter.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Harga Daging Sapi di Bantul mulai Turun, Ini yang jadi Penyebabnya

Mata Indonesia, Bantul - Setelah Lebaran, harga daging sapi di Bantul mulai mengalami penurunan secara perlahan. Nur Wijaya, Lurah Pasar Niten, membenarkan hal tersebut dengan mengatakan bahwa pada 15-16 April 2024, harga daging sapi sudah stabil.
- Advertisement -

Baca berita yang ini