FBI Investigasi Penggunaan FaceApp, Ada Apa?

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Aplikasi pengubah wajah menjadi tua secara instan atau FaceApp saat ini sedang popular di dunia. Namun, rupanya hal itu membuat khawatir seorang politisi di Amerika Serikat, dan meminta FBI untuk menginvestigasi aplikasi tersebut.

Dalam tulisan yang ia posting di Twitter, Senator Chuchk Schumer menilai sangat mencemaskan bahwa data pribadi warga Amerika Serikat bisa jadi dimiliki oleh kekuatan asing, dalam hal ini Rusia. FaceApp memang berasal dari Rusia.

Chuck menulis FBI dan FTC (Federal Trade Commission) harus melihat risiko keamanan nasional dan privasi saat ini karena jutaan orang Amerika menggunakan FaceApp. Ia dimiliki perusahaan Rusia. User disyaratkan harus menyediakan akses penuh pada data dan foto pribadi mereka.

“Saya punya kekhawatiran serius soal perlindungan data yang dikumpulkan dan apakah user menyadari siapa yang mungkin mengaksesnya,” katanya.

Di pihak lain, Komite Nasional Demokrat memperingatkan para kandidat presiden tahun 2020 dari Partai Demokrat dan juga para staff untuk tidak menggunakan aplikasi itu karena berhubungan dengan Rusia. Bahkan jika sudah terlanjut diinstall, diminta langsung dihapus.

Rusia memang dicurigai campur tangan dalam kemenangan Donald Trump pada pemilihan presiden tahun 2016. Meski tidak jelas terbukti, Rusia dituding menyebar banyak hoax melalui media sosial yang menguntungkan Trump.

Sejauh ini, mengutip dari Reuters, belum ada bukti bahwa data user FaceApp diserahkan pada pemerintah Rusia. Pengelola aplikasi pun telah mengeluarkan bantahan.

“Meskipun tim riset dan pengembangan inti berlokasi di Rusia, data user tidak dikirimkan ke Rusia,” sebut FaceApp.

Berita Terbaru

Pilkada Kota Jogja Mulai Disorot, Heroe Poerwadi Akhirnya Diusung PAN, Budi Waljiman Dikawal Gerindra

Mata Indonesia, Yogyakarta - Persiapan untuk Pilkada pada pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jogja mulai memanas. Beberapa figur telah muncul sebagai calon potensial dari berbagai partai politik, di antaranya adalah Heroe Poerwadi dan Budi Waljiman.
- Advertisement -

Baca berita yang ini