Evolusi Planet Mars Terkuak Lewat Medan Magnet Kuno

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Para ilmuwan perlahan mulai mengungkap evolusi planet Mars yang diketahui merupakan medan magnet global, yang usianya diperkirakan sudah miliaran tahun.

Mengutip Phys, Senin 4 Mei 2020, medan magnet yang sangat kuno ini tengah diteliti secara mendalam oleh para ilmuwan dari University of British Columbia (UBC), yang coba menguak misteri evolusi Planet Merah.

Menurut para ilmuwan, medan magnet global suatu planet muncul seperti dinamo, yang terdiri dari aliran logam cair di dalam inti planet. Seperti Bumi, dinamo itu yang membuat jarum kompas selalu mengarah ke utara, sementara Mars telah kehilangan dinamonya sejak lama.

“Kami telah menemukan dinamo Mars beroperasi sekitar 4,5 dan 3,7 miliar tahun lalu,” kata penulis utama studi, Anna Mittelholz.

Ia menuturkan, apa yang telah ditemukan di Mars mengenai dinamonya dan kaitan terhadap evolusi planet berbeda jauh dari yang selama ini diteliti oleh ilmuwan sebelumnya.

Menurut Mittelholz, dinamo adalah kunci bagaimana planet berubah dan berevolusi hingga seperti saat ini.

“Tentang evolusinya, dan bagaimana planet ini sampai sekarang, serta keunikan dari masing-masing planet terestrial seperti Bumi, Mars, Venus dan Merkurius,” ujarnya.

Sementara menurut ilmuwan senior di Planetary Science Institute di Tucson, Ariz, Catherine Johnson, untuk engetahui sejarah magnetik suatu planet, petunjuknya terletak pada batu magnet, baik di permukaan maupun di bawah permukaan planet tersebut.

Dalam penelitiannya, mereka mendeteksi medan magnet intensitas rendah di atas Borealis Basin di belahan utara planet merah ini yang terbentuk 4,5 miliar tahun lalu dan diyakini sebagai salah satu fitur tertua di Mars.

“Kami memiliki dua pengamatan yang menunjuk ke sebuah dinamo pada waktu yang paling awal diketahui dalam sejarah Mars, dan sebuah dinamo yang hadir setengah miliar tahun setelah banyak orang berpikir itu sudah dimatikan,” kata Catherine Johnson.

Data baru untuk penelitian ini berasal dari satelit MAVEN, Mars Atmosphere, dan Volatile Evolution.

Data sebelumnya tentang magnetisme di Mars telah dikumpulkan oleh satelit Mars Global Surveyor (MGS) yang mengorbit planet ini antara tahun 1999 dan 2006, sebagian besar pada 400 kilometer di atas permukaan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Produksi Sampah Capai 65 Ton selama Lebaran, WALHI Jogja Ingatkan Penanganan Jangan hanya Menumpuk

Mata Indonesia, Yogyakarta - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY mencatat peningkatan sebanyak 65 ton sampah di Kota Yogyakarta, Sleman, dan Bantul selama periode 8-15 April 2024 atau masa lebaran. Persoalan sampah di DIY ini juga diingatkan oleh WALHI agar Pemda mencari penanganan lanjutan ke depan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini