Ekspor Rajungan Indonesia ke AS Tembus 12,500 Ton di 2020

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Meski sempat mengalami penurunan di bulan Maret, Juni dan Juli 2020, ekspor rajungan masih menjadi primadona. Dan Amerika Serikat menjadi pangsa pasar terbesar untuk ekspor komoditas rajungan dari Indonesia.

Berdasarkan data dari UrnerBarry, ekspor rajungan Indonesia ke AS (Import USA Crab Meat Indonesia) hingga Desember 2020, sebanyak 12,500 ton daging rajungan pasteurisasi dalam kaleng. Rata-rata ekspor rajungan tiap bulan sebanyak 1,000 ton.

Diungkapkan oleh Ketua Asosiasi Pengelolaan Rajungan Indonesia (APRI), Kuncoro Catur Nugroho bahwa rajungan yang diekspor merupakan hasil tangkapan nelayan. Sehingga panen dapat dilakukan setiap hari.

“Karena rajungan ditangkap dari lautan, maka rajungan dipanen setiap kali, kecuali saat angin barat dan timur di mana ombak tinggi sehingga nelayan tidak melaut. Semua rajungan merupakan hasil tangkapan dan belum ada budidaya,” kata Ketua Asosiasi Pengelolaan Rajungan Indonesia (APRI), Kuncoro Catur Nugroho kepada Mata Indonesia News, Kamis, 4 Februari 2021.

Dikatakan Kuncoro bahwa hasil tangkapan rajungan membantu perekonomian masyarakat pesisir. Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa APRI selalu berkoordinasi dan berkomunikasi dengan pemerintah.

“Hasil dari rajungan ini sangat bermanfaat untuk perekonomian masyarakat. Di mana nelayan, pengepul, supplier, mini plant, tenaga kerja kupas di lokasi, jasa transportasi dapat hidup dan memberi manfaat,” sambungnya.

“Kami selalu berkoordinasi dan berkomunikasi dengan pemerintah. Apabila ada masukkan atau usulan langsung kita sampaikan untuk mencari solusi,” tuntasnya.

Sebagai catatan, rajungan di tangkap di wilayah pengelolaan ikan (WWP) 711, 712, 713, dan 714. Hasil dari tangkapan rajungan ini kemudian diolah di sejumlah daerah, seperti Medan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, serta Makassar.

Selain Negeri Paman Sam, komoditas rajungan juga diekspor ke sejumlah negara, di antaranya: Hong Kong, Cina, Malaysia, Jepang, Singapura, Prancis, serta Inggris. Untuk Cina, Negeri Tirai Bambu itu lebih menyukai ekspor rajungan dalam kondisi hidup.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Terima Lapang Dada

Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Keputusan yang diambil oleh Mahkamah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini