Ekspor E-Commerce ke China Jadi Andalan Indonesia Sekarang, Mengapa?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pemerintah Jokowi mengandalkan ekspor produk-produk usaha kecil dan menengah untuk mengatasi defisit neraca perdagangan yang merisaukan selama ini. Hal itu dilakukan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto melalui Pusat Logistik Berikat (PLB) e-commerce, di kawasan industri dan perdagangan Marunda Center, Bekasi, Kamis 19 Desember 2019.

Pasar potensial Indonesia sekarang adalah China, dengan alasan kemampuan kelas menengah negeri Tirai Bambu itu sangat besar.

“Ada sekitar 500 juta penduduk China yg termasuk golongan menengah, hal ini membuat pasar di China menjadi tidak terbatas,” ujar Agus pada Peresmian Ekspor Perdana PLB E-Commerce.

Usaha itu, menurut Agus juga untuk menaikkan cadangan devisa Indonesia yang pada akhirnya nanti mampu memperbaiki defisit neraca perdagangan yang hampir sepanjang 2019 sekitar 1,95 miliar dolar AS.

Memperbaiki defisit neraca perdagangan itu juga menjadi salah satu program prioritas Jokowi pada periode kedua kepresidenannya. Hal itu juga menjadi salah satu arahan Jokowi kepada para pembantunya.

Hal senada diungkapkan Dirjen Bea dan Cukai, Heru Pambudi. Apalagi Indonesia sudah memiliki jaringan Gudang Logistik PLB e-commerce di China sehingga distribusi barangnya juga bakal lebih mudah.

Pada akhirnya eskpor PLB e-commerce itu bukan hanya ke China tetapi juga ke negara Asia lainnya, Eropa bahkan pasar tradisional kita, Amerika.(Widyo)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Harga Daging Sapi di Bantul mulai Turun, Ini yang jadi Penyebabnya

Mata Indonesia, Bantul - Setelah Lebaran, harga daging sapi di Bantul mulai mengalami penurunan secara perlahan. Nur Wijaya, Lurah Pasar Niten, membenarkan hal tersebut dengan mengatakan bahwa pada 15-16 April 2024, harga daging sapi sudah stabil.
- Advertisement -

Baca berita yang ini