Ekonomi Indonesia Stabil, Rupiah Diprediksi Menguat di Awal Pekan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar AS diprediksi akan membuka awal pekan, 4 Mei 2020 dengan penguatan. Kamis lalu, rupiah ditutup pada posisi Rp 14.875 per dolar AS atau menguat 2,75 persen.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim memperkirakan laju rupiah akan berkisar dari Rp 14.800 hingga Rp 14.540 per dolar AS.

Ia mengatakan, penguatan rupiah masih dipengaruhi oleh upaya pemerintah yang gencar melakukan penjualan surat utang pada beberapa waktu terakhir. Hal ini membuat aliran investasi masuk ke dalam negeri dan mendukung penguatan rupiah.

“Pelaku pasar kembali percaya terhadap pasar dalam negeri sehingga wajar kalau arus modal asing kembali masuk begitu deras dan membawa mata uang Garuda kembali digdaya dan melampaui mata uang asing lainnya,” katanya.

Ibrahim juga menambahkan laju rupiah juga dibayangi oleh keputusan bank sentral AS, The Federal Reserve menahan tingkat suku bunga tidak sesuai ekspektasi pasar. Begitu pula dengan data-data ekonomi di negara-negara terdampak parah pandemi virus corona atau Covid-19 yang cenderung terpuruk sepanjang kuartal I 2020.

Proyeksinya, ekonomi AS turun 4,8 persen. Begitu pula dengan negara-negara di kawasan Eropa, misalnya ekonomi Prancis diperkirakan turun 5,8 persen dan Spanyol turun 5,2 persen.

1 KOMENTAR

  1. Alhamdulillah, akhirnya rupiah menguat. Pagi – pagi baca artikel berita positif rasanya bahagia. Apalagi saya mengikuti survey yang dibayar oleh dolar. Tentu akan menguntungkan bagi saya saat saya menukarkan dolar yang saya miliki dengan nilai rupiah yang menguat. Terima kasih M-News atas artikelnya yang bermanfaat. Sukses selalu. #KomenPositif

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pelantikan dan Pengukuhan 27 Pejabat Tinggi Pratama Lingkup Pemprov NTT

Mata Indonesia, Kupang - Sebanyak 27 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Lingkup Pemerintah Provinsi NTT dilantik dan dikukuhkan oleh Penjabat...
- Advertisement -

Baca berita yang ini