Ekonom: UMKM Jadi Pendorong Kebangkitan Perekonomian Indonesia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Seluruh dunia tak terkecuali Indonesia saat ini tengah berjuang keluar untuk bangkit dari keterpurukan perekonomian akibat pandemic covid-19.

Ekonom, Rachel Elizabeth Hosanna mengatakan ekonomi Indonesia tetap akan tumbuh tahun ini. Dirinya memiliki lima alasan mengenai pertumbuhan ekonomi tahun ini.

Pertama, mengenai faktor ketersedian vaksin karena menentukan langkah dan pola pemulihan. Pemerintah saat ini tengah mempercepat distribusi vaksin kepada masyarakat secara bertahap. Harapannya, dengan vaksin tersebut tercipta herd immunity dan ekonomi berangsur pulih.

Kedua, penerapan protokol kesehatan untuk ekonomi berkelanjutan. Dimana saat ini pelaku ekonomi dan masyarakat telah belajar hidup berdampingan dengan Covid-19.

Pola kerja baru mulai tercipta dan Covid-19 mendorong pelaku ekonomi dan masyarakat untuk lebih memperhatikan faktor higienis dan keseimbangan lingkungan. Tentu saja, hal ini positif bagi ekonomi berkelanjutan ke depannya.

Ketiga, ekonomi Indonesia bakal melambung tahun ini, karena ditopang oleh keberadaan UMKM.

UMKM merupakan segmen industri yang tangguh menghadapi pandemi. Industri ini dapat cepat beradaptasi dengan kondisi pandemi dan siap menopang pertumbuhan ekonomi nasional.

Pemerintah telah berkomitmen mengucurkan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sekitar lebih dari Rp600 triliun, 60 persen di antara untuk sektor UMKM.

Alasan keempat, pada awal tahun 2021, nilai tukar Rupiah terus menunjukkan tren positif disebabkan oleh aliran masuk investasi asing langsung (foreign direct investment /FDI).

Bank Indonesia (BI) akan terus melanjutkan kebijakan yang extra ordinary agar menjaga volatilitas nilai tukar Rupiah di level aman.

Alasan kelima, keberadaan UU Cipta Kerja dan Program Strategis Nasional (PSN) meningkatkan investasi dan proyek infrastruktur tahun 2021.

Adapun anggaran infrastruktur pada APBN 2021 sebesar Rp 417,8 triliun atau meningkat 48,6 persen yoy dibandingkan anggaran infrastruktur 2020.

Selain infrastruktur, prioritas pembangunan nasional di 2021 juga akan difokuskan pada bidang Kesehatan, Pendidikan, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Ketahanan Pangan, Perlindungan Sosial dan Pariwisata.

Terakhir, Pandemi Covid-19 telah mengakselerasi digitalisasi di sektor jasa keuangan seiring dengan bergesernya gaya hidup dan pola konsumsi masyarakat yang semakin erat dengan penggunaan teknologi termasuk ekspektasi terhadap produk dan jasa keuangan.

“Dengan terus meningkatnya penetrasi internet dan digitalisasi di Indonesia, diperkirakan pada 2021 ini akan terus mendorong industri jasa keuangan untuk melakukan transformasi digital baik dari proses bisnis, distribution channel, maupun sampai dengan struktur kelembagaannya,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Program AMANAH Kembangkan SDM Muda Kelola Potensi Kekayaan Aceh

Program Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat (AMANAH) mampu mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM) muda di Tanah Rencong...
- Advertisement -

Baca berita yang ini