Ekonom: Pariwisata Gak Bisa Langsung Pulih Pasca Pandemi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sektor pariwisata membutuhkan waktu yang lama untuk pulih seperti sediakala. Menurut ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani beberapa hal yang mempengaruhinya.

Perubahan perilaku
Setelah pandemi Covid19 ini terjadi perubahan perilaku konsumen secara signifikan yang lebih mengutamakan kebutuhan primer, ditambah upaya menjaga serta merawat kesehatan pada masa normal baru.

Pertama kebutuhan menjaga kesehatan atau health care akan bertambah yaitu sabun cuci tangan dan masker. Itu akan menjadi kebutuhan primer.

Peringkat dua
Sebelum pandemi Covid19 masyarakat mengutamakan kebutuhan pangan. Pariwisata atau jalan-jalan menduduki peringkat kedua atau sekunder. Namun ketika Covid19 melanda justru sektor yang terkena duluan adalah sektor pariwisata.

Otomatis kebutuhan sekunder itu akan lama untuk bisa kembali pulih di era normal baru saat ini. Kenapa? Menurut Aviliani, walaupun mal-mal sudah dibuka di era normal baru, masyarakat masih tetap takut.

Daya beli turun
Selain itu selama dua bulan terakhir, daya beli masyarakat turun cukup signifikan. Artinya orang-orang yang bekerja dari rumah atau working from home tidak mendapatkan uang makan, uang lembur, dan sebagainya sehingga penghasilan mereka turun 50 persen.

Sementara karena mereka harus memenuhi kebutuhan pokok, sebagian pekerja sudah menggunakan dana tabungannya.

Maka dia mengharapkan penyaluran dana bantuan sosial harus cepat disalurkan agar daya beli masyarakat tidak terjun bebas.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Harga Daging Sapi di Bantul mulai Turun, Ini yang jadi Penyebabnya

Mata Indonesia, Bantul - Setelah Lebaran, harga daging sapi di Bantul mulai mengalami penurunan secara perlahan. Nur Wijaya, Lurah Pasar Niten, membenarkan hal tersebut dengan mengatakan bahwa pada 15-16 April 2024, harga daging sapi sudah stabil.
- Advertisement -

Baca berita yang ini