Efek Corona, Rupiah Tersungkur di Zona Merah pada Akhir Pekan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kabar kurang menggembirakan datag dari sektor keuangan tanah air. Kurs rupiah mengakhiri perdagangan Jumat, 7 Februari 2020 dengan berbalik melemah atas dolar AS. Mengutip data RTI Bussines, rupiah ditutup pada posisi Rp 13.675 atau melemah 0,40 persen.

Sejumlah mata uang Asia juga bernasib sama. Misalkan, won Korea melemah atas dolar AS sebesar 0,55 persen, ringgit Malaysia melemah 0,35 persen, dan yuan China melemah 0,19 persen.

Begitupun, dolar Singapura juga turut melemah 0,18 persen, dolar Taiwan 0,17 persen, baht Thailand 0,14 persen, rupee India 0,13 persen, serta peso Filipina sebesar 0,04 persen terhadap dolar AS.

Sementara itu, yen Jepang malah menguat atas dolar AS sebesar 0,08 persen, dolar Hong Kong menguat 0,04 persen, serta lira Turki menguat tipis 0,01 persen.

Kemudian di negara maju, nilai tukar juga ikut bergerak melemah terhadap dolar AS. Diketahui, euro dan dolar Australia terpantau melemah dengan nilai masing-masing sebesar 0,11 persen, dan 0,37 persen, serta dolar Kanada yang melemah 0,13 persen. Sedangkan, poundsterling Inggris menguat sebesar 0,06 persen terhadap dolar AS

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, pelemahan rupiah hari ini dibayangi oleh
pernyataan dari pejabat Cina soal virus corona. Wabah tersebut dinilai bisa mempengaruhi perekonomian.

“Dampak dari wabah corona bisa membuat ekonomi Cina terganggu pada kuartal I 2020,” kata Ibrahim sore ini.

Pernyataan tersebut, kata Ibrahim, membuat para investor khawatir sehingga membuat rupiah tertekan. Meski demikian,para ekonom memprediksi perekonomian negeri tirai bambu ini akan kembali pulih setelah virus tersebut dikendalikan.

Diketahui hingga Kamis kemarin, Virus Corona telah merenggut 636 nyawa. Terdapat 3.143 kasus baru yang dikonfirmasi, sehingga totalnya menjadi 31.161.

Selain itu, para investor juga khawatir akan rencana negosiasi Inggris dan Uni Eropa soal Brexit. “Pembicaraan perdagangan ini akan dilakukan pada bulan Maret nanti, tetapi retorika yang keras dari kedua belah pihak telah menimbulkan kekhawatiran investor bahwa negosiasi kemungkinan akan alot,” ujar Ibrahim.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Harga Daging Sapi di Bantul mulai Turun, Ini yang jadi Penyebabnya

Mata Indonesia, Bantul - Setelah Lebaran, harga daging sapi di Bantul mulai mengalami penurunan secara perlahan. Nur Wijaya, Lurah Pasar Niten, membenarkan hal tersebut dengan mengatakan bahwa pada 15-16 April 2024, harga daging sapi sudah stabil.
- Advertisement -

Baca berita yang ini