Duta Pembangunan Berkelanjutan Kritik Masalah Polusi Plastik di Perairan Indonesia

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Polusi plastik menjadi salah satu masalah lingkungan yang perlu ditanggulangi secara serius. Terutama soal pencemaran di laut dan sejumlah pantai di dunia termasuk di Indonesia.

Hal ini juga menjadi salah satu perhatian dari Billy Mambrasar. Anak muda dari Papua ini didapuk menjadi Duta Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Indonesia untuk tahun 2019-2021.

“Sebenarnya keahlian spesifik saya adalah di pembangunan dan pelibatan Sosial, serta pendidikan. Akan tetapi sebagai duta Pembangunan berkelanjutan, tentunya saya juga harus menguasai isu-isu lain seperti isu lingkungan laut, yang merupakan satu dari 17 tujuan pembangunan berkelanjutan. Saya harus professional, dan siap untuk mempelajari berbagai hal”, kata dia lewat keterangan resmi yang diterima Minews.id pada Kamis 24 Oktober 2019.

Dalam konferensi Laut Internasional berkelanjutan digelar di Clarion Hotel Hub, Kota Oslo, Norwegia, ia mengkritik polusi plastik di laut yang terjadi di Seluruh dunia termasuk Indonesia.

Billy menyayangkan kondisi laut Indonesia yang sangat tercemar. Bahkan kata dia, Indonesia menempati posisi 2 untuk negara yang membuang sampah plastik terbanyak di dunia setelah China.

Menurut Pimpinan Pergerakan Papua Muda Inspiratif (PMI) ini, hal tersebut tentu sangat membahayakan keindahan alam laut Indonesia yang sangat luas dan merusak ekosistem yang sangat beragam.

“Saya pikir, kita semua sebagai anak muda, kalau kita melihat pemerintah kita malas, lalai, dan lamban menyelesaikan permasalahan ini, jangan hanya duduk berpangku tangan, jangan hanya diam, we have to do something, put some actions, and move forward!”, ujar dia.

Dalam Pidatonya, Billy ikut mengisahkan bagaimana dia dan teman-temannya membuat sebuah aksi untuk menanggulangi penyebaran sampah-sampah plastik.

“Dimulai dari Ide untuk merubah sampah-sampah plastik tersebut menjadi produk-produk berharga, yang dapat di jual dan memberikan penghasilan kepada masyarakat,” kata lulusan Universitas Oxford Inggris ini.

Dia menceritakan bahwa aksi ini, mereka wujudkan lewat Kitong Bisa Enterprise, sebuah perusahaan yang ia dirikan bersama 4 orang temannya yang turut bekerja sama dengan Universitas Melbourne Australia. Mereka melakukan berbagai macam pelatihan bisnis untuk mengubah sampah plastik menjadi produk berharga di Sorong, Provinsi Papua Barat.

Sekadar info, Billy ditunjuk mejadi duta, setelah diseleksi oleh Menteri Bappenas periode Lalu, Bambang Brodjonegoro, dari ratusan anak muda Indonesia lain yang telah bekerja membangun Indonesia secara berkelanjutan dalam berbagai bidang.

Bersama Billy, yang juga bertugas sebagai Duta SDGs Indonesia adalah Vania Herlambang, Putri Indonesia Lingkungan Hidup 2018 dan Alysa wahid, Putri Sulung Presiden RI Ke-4, Abdurrahman Wahid.

Berita Terbaru

Pelantikan dan Pengukuhan 27 Pejabat Tinggi Pratama Lingkup Pemprov NTT

Mata Indonesia, Kupang - Sebanyak 27 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Lingkup Pemerintah Provinsi NTT dilantik dan dikukuhkan oleh Penjabat...
- Advertisement -

Baca berita yang ini