MATA INDONESIA, JAKARTA – Dua kali Andrea Pirlo membuat keputusan bergabung dengan Juventus. Pertama saat dia hengkang dari AC Milan sembilan tahun lalu dan kedua Agustus tahun ini.
Pada keputusan pertamanya, Juventus bisa disebut mendapat durian runtuh. Bagaimana tidak? Pada 2011, Pirlo pindah klub setelah ikut mempersembahkan 9 trofi untuk AC Milan.
Bahkan, dia ikut mengantar Rossoneri menyandingkan dua trofi sekaligus yaitu Liga Champions dan Liga Italia.
Beruntungnya Juve adalah tidak perlu mengeluarkan biaya transfer untuk memperoleh Pirlo karena kontraknya dengan Milan sudah berakhir.
Meski diperoleh gratis, namun sumbangan Pirlo untuk si Nyonya Tua tidak murahan. Setidaknya selama tujuh tahun di Torino dia ikut memenangi 4 scudetti. Coppa Italia dan final Liga Champions.
Meski karirnya di Juventus lebih singkat dari Milan namun jumlah gelar yang ikut dipersembahkannya hampir sama banyaknya.
Juve menjuarai Liga Italia 4 musim berturut-turut pada periode 2011-2015, lalu dua gelar Piala Super Italia di tahun 2012 dan 2013 dan satu titel Coppa di periode 2014-2015.
Maka tidak salah jika Gianluigi Buffon menyebut bergabungnya Pirlo karena campur tangan Tuhan, “Tuhan itu memang ada,” begitu Buffon menggambarkan peristiwa tersebut.
Kini Pirlo kembali bergabung dengan Buffon sejak pensiun dari 2017, namun bukan sebagai pemain tetapi pelatih.
Mungkinkah Pirlo bisa memberi sumbangan yang sama? Dia hanya berjanji untuk semangat dan ambisinya dengan Juventus.
