Dosa Apa Ini! Corona Belum Usai, Kini Indonesia Dihantui Flu Babi Afrika

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAYAPURA – Belum lepas dari ancaman virus corona atau COVID-19, Indonesia kini dihantui flu babi Afrika (Afrika Swine Flu/ASF). Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura, Provinsi Papua pun menggandeng berbagai pihak dan instansi terkait untuk mencegah masuknya wabah flu itu ke wilayahnya.

Kepala Balai Pertanian Kelas I Jayapura drh Muhlis Natsir beralasan, Papua merupakan populasi terbesar ketiga ternak babi di Indonesia, kurang lebih 600 ribu ekor. Diketahui, ASF mulai masuk Indonesia mulai November 2019 di Sumatera Utara dan merebak di 16 kabupaten/kota di daerah itu.

“Kesiagaan kami atau kewaspadaan kami, khususnya di Papua, dengan adanya instruksi Gubernur Nomor 2 Tahun 2014 tentang pelarangan babi dan pola turunannya ke Papua itu yang membuat kami bekerja sama dengan berbagai elemen,” ujarnya di Jayapura, Minggu 1 Maret 2020.

Pihaknya mengaku jika pelaksanaan karantina tidak bisa sendiri, kalau kami sendiri juga tidak kuat. Sehingga perlu ada kesepahaman dan juga bagaimana mencegah ASF ini jangan sampai masuk ke Papua.

Menurut dia, flu babi afrika ini adalah penyakit baru, dan perlu diketahui bahwa di Sumatera Utara itu sudah kurang lebih 60 ribu ekor babi yang mati. “Nah untuk itu kami bekerja sama dengan instansi terkait di bandara, pelabuhan, dan di wilayah perbatasan, untuk terus menjaga jangan sampai penyakit ASF ini masuk ke Papua,” ujarnya.

Ia menambahkan, jangan sampai perjalanan ASF sampai masuk ke Papua, seperti hop colera, yang patut diwaspadai bersama. Sebelumnya pada Kamis 27 Februari lalu Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura menggelar rapat koordinasi dengan instansi terkait guna membahas empat penyakit hewan berbahaya.

Antara lain rabies, avian influenza, bruselosis, flu babi afrika yang sementara ini merebak di Sumatera Utara, dan virus corona. Sebelumnya dikabarkan, pada Jumat (28/2) Kementerian Pertanian melalui Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan memperketat lalu lintas hewan babi dan produknya dari Timor Leste mengingat adanya kasus kematian ribuan babi di Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur (NTT).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Upaya Berantas Paham Radikalisme dan Terorisme, Aparat Keamanan Berhasil Tangkap 7 Teroris di Sulteng

Aparat keamanan Republik Indonesia (RI) terus berupaya untuk memberantas penyebaran paham radikalisme dan terorisme di Tanah Air. Upaya tersebut...
- Advertisement -

Baca berita yang ini