Dorongan Pakar Agar Roda Dua Dapat Insentif

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Direktur Eksekutif Indef, Tauhid Ahmad menyoroti kebijakan pemerintah terkait pemberian relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil. Menurutnya, pemerintah seharusnya memberikan insentif kepada motor.

“Seharusnya yang disinggung kendaraan roda dua, karena kendaraan roda dua terpuruk dibandingkan mobil, bahkan penjualannya (yoy) sampai 230 ribu turunnya,” ucap Tauhid Ahmad, Selasa, 2 Maret 2021.

Tauhid menilai, bila insentif diberikan kepada kendaraan roda dua, maka kurva penjualan akan mengalami peningkatan. Pada periode Januari 2020 hingga Januari 2021, penjualan motor terjun bebas hampir 50 persen.

Hal ini bertolak belakang dengan penjualan kendaraan roda empat. Berdasarkan data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), penjualan mobil sejak Maret 2020 hingga Januari 2021, rata-rata penjualan mobil mencapai 80-90 ribu per bulannya dengan pertumbuhan mencapai 5,4 persen.

“Kalau motor karena daya belinya turun menjadi sangat bermanfaat. Ketika (penjualan motor) tidak normal, turun drastis, dikasih insentif itu akan membalikkan kurva,” ucapnya.

Sebagai catatan, pemerintah resmi memberikan insentif PPnBM sebesar 100 persen untuk kendaraan tipe sedang dan mobil dengan kapasitas silinder maksimal 1,500 cc serta memiliki tingkat kandungan dalam negeri 70 persen untuk tiga bulan pertama, yakni Maret, April, dan Mei.

Berdasarkan Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 169 Tahun 2021 yang ditandatangani 26 Februari 2021, ada 21 jenis kendaraan yang mendapatkan keringanan PPnBM. Namun, potongan harga yang paling besar hanyalah Toyota Vios.

Toyota sudah membocorkan potongan harga berkat diskon PPnBM. Diskon Toyota Vios tembus Rp 65,25 juta. Padahal mobil-mobil lainnya diskonnya paling besar hanya Rp 20 jutaan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Harga Daging Sapi di Bantul mulai Turun, Ini yang jadi Penyebabnya

Mata Indonesia, Bantul - Setelah Lebaran, harga daging sapi di Bantul mulai mengalami penurunan secara perlahan. Nur Wijaya, Lurah Pasar Niten, membenarkan hal tersebut dengan mengatakan bahwa pada 15-16 April 2024, harga daging sapi sudah stabil.
- Advertisement -

Baca berita yang ini