Dokter: Swab PCR Lebih Sensitif dari Tes Antigen

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Saat ini penggunaan rapid test atau swab antigen mulai marak digunakan untuk berbagai keperluan sering membingungkan masyarakat terutama perbedaannya dengan swab PCR untuk mendeteksi Covid19. Ternyata tes antigen di kalangan medis bisa menimbulkan status negatif palsu (false negative).

Kedua tes itu tidak bisa mendeteksi virus SARS-Cov-2 penyebab Covid19, pada orang yang baru saja terpapar virus tersebut.

Namun, dokter relawan edukator Covid19, dr. Muhammad Fajri Addai, dalam pernyataannya yang diterima Mata Indonesia News, Jumat 19 Februari 2021 menyatakan perbedaan paling mencolok dari kedua tes itu adalah jumlah virus yang menjadi sampel test.

“Kalau rapid swab antigen itu sensitifnya lebih rendah, dia butuh virus yang lebih banyak. Kalau virusnya sedikit tidak bagus deteksinya. Kalau PCR high sensitive. Virusnya sedikit saja sudah bisa dideteksi,” ujar Fajri.

Jadi singkat kata, Fajri memberi saran jika kita melakukan swab antigen hasilnya positif, sedangkan saat dilakukan swab PCR hasilnya negatif, tes terakhirlah yang harus dipercaya.

Dia menegaskan saat swab antigen tidak bisa mendeteksi virus di tubuh kita karena jumlahnya masih sedikit, PCR bisa dan akurat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Kota Jogja Mulai Disorot, Heroe Poerwadi Akhirnya Diusung PAN, Budi Waljiman Dikawal Gerindra

Mata Indonesia, Yogyakarta - Persiapan untuk Pilkada pada pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jogja mulai memanas. Beberapa figur telah muncul sebagai calon potensial dari berbagai partai politik, di antaranya adalah Heroe Poerwadi dan Budi Waljiman.
- Advertisement -

Baca berita yang ini