Dokter Ini Nilai Pandemi Covid19 di Indonesia Mulai Turun

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Ketua Junior Doctor Network (JDN) Indonesia, dr. Andi Khomeini Takdir memberi kabar baik dalam penanganan Covid19 yang dia hadapi karena jumlah kasusnya menurun hingga 10 persen dibanding bulan lalu. Tampaknya gelombang pertama di Indonesia mulai turun, namun dia mengingatkan kondisi tersebut betul-betul dijaga agar tidak ada gelombang kedua bahkan ketiga.

Pesan dari lelaki yang akrab dipanggil Dokter Koko tersebut perkembangan tersebut merupakan kabar baik.

“Kita kini bisa bilang gelombang pertama Cov di Indonesia akhirnya turun juga. Negara lain wave 2/3 naik lagi. Kita jaga momentum pemulihan ini,” ujar Dokter Koko.

Dia mengingatkan usaha yang sudah dicapai dengan melelahkan itu jangan sampai disia-siakan.

Dikabarkan laman www.covid19.go.id pertambahan pasien sembuh dari Covid19 terus meningkat dan Rabu 17 Maret 2021 tampaknya menjadi yang tertinggi karena mencapai 9.010 orang atau hampir 90 persen.

Sejak 30 Januari 2021 penambahan kasus terkonfirmasi Covid19 terus menurun walaupun dengan fluktuatif. Tanggal itu mencatat penambahan terbanyak kasus terkonfirmasi yaitu 14.518 kasus, lalu terus menurun hingga 17 Maret 2021 tercatat 6.825 kasus.

Begitu juga dengan pertambahan angka kematian karena Covid19 yang mencapai puncaknya 28 Januari 2021 dengan 476 kasus. Setelah itu terus turun secara fluktuatif hingga 17 Maret 2021 tercatat 162 kasus.

Sayang kondisi itu tidak diikuti oleh angka kesembuhan, namun dalam empat hari terakhir, angka kesembuhan selalu lebih tinggi dari angka kasus positif.

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Harga Daging Sapi di Bantul mulai Turun, Ini yang jadi Penyebabnya

Mata Indonesia, Bantul - Setelah Lebaran, harga daging sapi di Bantul mulai mengalami penurunan secara perlahan. Nur Wijaya, Lurah Pasar Niten, membenarkan hal tersebut dengan mengatakan bahwa pada 15-16 April 2024, harga daging sapi sudah stabil.
- Advertisement -

Baca berita yang ini