Dituduh Pembohong, 12 Lembaga Quick Count Siap Buka-bukaan

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Dituding bahwa menyebarkan informasi bohong oleh Capres Prabowo Subianto. 12 lembaga survei bakal buka-bukaan soal data quick count atau hitung cepat yang dilakukan dalam Pemilu, Sabtu 20 April 2019

Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk membuktikan bahwa metode penghitungan cepat yang mereka lakukan valid dan tidak bohong. CEO Cyrus Network, Hasan Nasbi mengatakan lembaganya akan ikut serta dalam buka-bukaan data besok.

“Besok sekitar 12 lembaga pollster akan buka-bukaan data dan bisa dilihat di situ bagaimana kami membuka data, biar wartawan dan masyarakat tahu,” ujarnya, Jumat 19 April 2019.

Buka-bukan ini bakal dilakukan merespons pernyataan kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang tidak percaya atas hasil quick count Pilpres 2019. Prabowo menganggap lembaga hitung cepat yang menghasilkan Joko Widodo-Ma’ruf Amin unggul tersebut abal-abal dan tidak bisa dipercaya.

Mengenai mosi tidak percaya Prabowo itu, Hasan menantang pihak-pihak yang meragukan proses hitung cepat lembaga survei untuk ikut juga membuka data yang mereka gunakan.

“Kami mau tantang mereka juga untuk buka data. Kalau mereka enggak berani, berarti mereka yang bohong dong,” katanya.

Tak cuma itu, lewat akun Twitternya Hasan pun merespons data real count yang dilontarkan Prabowo bahwa pihaknya mendapat 62 persen suara, sementara Jokowi 38 persen.

“Tahu enggak dari mana mereka klaim angka 62 persen itu? Itu cuma kumpulan foto plano C1 dari group WA mereka sendiri. Tanpa metodologi. Jumlahnya enggak sampe 300 foto plano. Itu pun angkanya ngarang. Terus dilaporin ke Bapak itu sebagai data dari 300 ribu TPS. Pelakunya sama kayak tahun 2014,” kicau Hasan.

Hasan juga menegaskan bahwa jika tuduhan lembaga survei berbohong tidak terbukti, mereka bisa melaporkan balik pihak-pihak yang telah menuding tersebut ke polisi atas pencemaran nama baik.

“Mereka cari panggung saja. Mereka memang pakai data dan fakta apa untuk melaporkan hal ini? Kan enggak bisa karena sakit hati terus main ajukan laporan seenaknya. Harus ada fakta dan buktinya dong. Mereka bisa dilaporkan balik jika tidak punya fakta atau bukti untuk melapor,” katanya.

Sekretaris Jenderal Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) yang juga Direktur Charta Politika, Yunarto Wijaya, mengatakan pihaknya juga akan turut buka-bukaan besok. Selain itu, ada juga Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Indikator, dan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).

Kemudian Indo Barometer, Poltracking, Konsepindo, Voxpol, Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), dan Kompas juga dikabarkan akan turut serta dalam acara besok.

Sebelumnya capres nomor 02 Prabowo Subianto mengecam hasil quick count sejumlah lembaga yang memenangkan Jokowi-Ma’ruf sebagai lembaga abal-abal dan tidak bisa dipercaya.

Prabowo bahkan mengklaim hasil real count pihaknya menyebut mendapat 62 persen, sementara Jokowi-Ma’ruf 38 persen. Atas dasar itu, sejak Rabu 17 April 2019 hingga Kamis 18 April 2019, Prabowo telah tiga kali mendeklarasikan kemenangan dan dua kali sujud syukur.

Hasil penghitungan internal BPN itu pun bertolak belakang dengan hasil quick count sejumlah lembaga survei. Dari hasil quick count enam lembaga survei yang dipantau oleh CNNIndonesia.com seperti Litbang Kompas, Indo Barometer, LSI Denny JA, Median, Kedai Kopi dan CSIS, Jokowi-Ma’ruf unggul dari Prabowo-Sandi dengan angka rata-rata di atas 54 persen.

Berita Terbaru

Pilkada Damai Membutuhkan Keterlibatan Semua Pihak

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu momen krusial dalam agenda demokrasi Indonesia yang membutuhkan keterlibatan aktif dari semua...
- Advertisement -

Baca berita yang ini