Dirut BTN dan BRI Lowong, Cermati Dampak Pergerakan Saham Keduanya

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Perombakan direksi dan komisaris PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (kode saham BBTN) dilakukan Menteri BUMN Rini Soemarno. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Maryono yang merupakan Direktur Utama (CEO) Bank BTN, turun tahta.

Posisinya bakal diisi Suprajarto yang berasal dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau Bank BRI. Sayangnya, posisi itu ditolak Suprajarto dan menyebabkan posisi dirut BTN dan BRI pun lowong.

Lantas seberapa besar efeknya bagi pergerakan kedua saham BUMN plat merah ini?
Kepala Riset PT Koneksi Kapital, Alfred Nainggolan mengatakan bahwa kalau pengaruh sentimen tersebut terhadap harga saham-sahamnya tidak akan terlihat dalam jangka pendek (short term).

“Secara keseluruhan investor melihat kisruh pergantian kepengurusan di Bank BUMN ini bukan berasal dari internal emiten (korporasinya), namun dari kebijakan kementerian BUMN,” ujarnya di Jakarta, Selasa 3 September 2019.

Tapi, lanjutnya, pasar masih mendapat sentimen positif dari hasil bursa global. Ditambah, kedua bank BUMN tersebut sudah memiliki sistem operasional yang kuat, maka kekosongan pemimpin dalam Bank BTN untuk short term tidak menjadi kekhawatiran bagi pasar.

“Namun jika berlangsung lama tentu akan menjadi katalis negatif yang dilihat pasar,” kata Alfred.

Selanjutnya Alfred mengatakan bahwa dari segi aset Bank BRI punya skala aset yang lebih besar dari BBTN (BBRI vs BTN = 4:1). Maka, masuknya CEO BRI ke BTN memberikan sentimen positif bagi BBTN, karena pasar melihat pengganti CEO BTN ( dari CEO BRI) orang yang juga bagus sehingga hal ini menjadi sentimen yang positif bagi BBTN.

Ia lantas menghitung valuasi saham BBTN saat ini sebesar 0,8 kali, relatif masih sangat murah. Jadi untuk BBTN boleh dibeli saat harganya turun (buy On Weaknes). Sementara untuk BBRI, Alfred menganjurkan untuk disimpan atau jangan dijual (Hold) karena valuasi yang sudah cukup tinggi yaitu sebesar 2,7 kali.

Berita Terbaru

Upaya Berantas Paham Radikalisme dan Terorisme, Aparat Keamanan Berhasil Tangkap 7 Teroris di Sulteng

Aparat keamanan Republik Indonesia (RI) terus berupaya untuk memberantas penyebaran paham radikalisme dan terorisme di Tanah Air. Upaya tersebut...
- Advertisement -

Baca berita yang ini