Diktator, Pasukan Keamanan Iran Tangkap Rapper Pengkritik Rezim

Baca Juga

MATA INDONESIA, TEHERAN – Pasukan keamanan Iran menangkap seorang rapper, Toomaj Salehi yang secara frontal mengkritik rezim dan para pendukungnya. Ia ditangkap saat berada di rumahnya di daerah Ishfahan.

Kantor Berita Aktivis Hak Asasi Manusia (HRANA) melaporkan bahwa usai penangkapan, Salehi dibawa ke lokasi yang tidak diketahui. Sebagai catatan, HRANA merupakan situs berita yang dijalankan oleh sekelompok pembela HAM Iran.

“Pasukan keamanan menggeledah rumahnya dan mengambil beberapa barang pribadinya,” kata agensi tersebut, melansir Al Arabiya.

Hingga saat ini, pengadilan Iran dan media pemerintah belum mengomentari terkait penangkapan Salehi.

Beberapa hari sebelum penangkapannya, Salehi mengatakan di akun Twitter-nya bahwa dia mungkin akan ditangkap. Saat ini, akun Instagram-nya, tempat dia memposting lagu-lagunya, serta akun Twitter-nya, tidak lagi dapat diakses.

Beberapa aktivis Iran percaya salah satu lagu terbaru Salehi, yang berjudul “Soorakh Moosh” yang bermakna Lubang Tikus, adalah alasan mengapa ia ditangkap.

Lagu itu menjadi viral di media sosial bulan lalu dan diterima dengan baik oleh banyak orang Iran yang memuji Salehi karena secara terbuka mengkritik rezim dari dalam Iran. Bukan hanya rezim, Salehi juga disebut mengkritik para pendukung dan pembela rezim.

“Tanpa permintaan maaf Anda, rezim ini tidak lengkap,” kata Salehi dalam lagu itu, mengkritik jurnalis, selebriti, dan Dewan Nasional Iran Amerika (NIAC), sebuah LSM yang berbasis di Washington.

NIAC telah berulang kali dituduh oleh pembangkang Iran melobi atas nama rezim Iran, bekerja melawan kepentingan diaspora Iran di Amerika Serikat, dan berkoordinasi erat dengan tokoh-tokoh dalam rezim Iran, yaitu mantan menteri luar negeri Mohammad Javad Zarif.

Beberapa orang Iran turun ke media sosial setelah penangkapan Salehi untuk menyerukan pembebasannya dengan menggunakan tagar FreeToomaj.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Terima Lapang Dada

Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Keputusan yang diambil oleh Mahkamah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini