Diciptakan Saat Beethoven Tuli, Simfoni No. 9 Menembus Waktu

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Simfoni No. 9 dalam tangga nada D minor adalah simfoni terakhir Ludwig van Beethoven, yang selesai digubah pada 1824 dan dimainkan pertama kali pada tahun yang sama di Wina Austria. Simfoni itu adalah mahakarya Beethoven karena menembus ruang waktu dan yang mengagumkan, karya itu tercipta saat dia sudah tuli sepenuhnya.

Lelaki kelahiran Bonn Jerman yang dibaptis 17 Desember 1770 itu mulai kehilangan pendengarannya pada pertengahan 1801 karena otosklerosis. Itu adalah sebuah pertumbuhan tulang abnormal di telinga yang mempengaruhi tulang stapes kecil sehingga tidak bisa menghantarkan getaran suara.

Meski kehilangan pendengarannya, Beethoven sanggup menggubah simfoni itu dengan panjang 75 menit dan berisi bagian dari ode “An die Freude” (bahasa Inggris: Ode to Joy) karya Friedrich Schiller, sebagai teks yang dinyanyikan para solis dan paduan suara pada gerakan terakhir.

Mungkin tidak ada karya Beethoven yang dikenal banyak orang seperti simfoni ini. Gubahan itu bisa disebut everlasting, tidak hanya dikenal pada masanya tetapi juga populer di era modern sekarang.

Kita di Indonesia dan dunia modern sekarang mengenal sebagiannya sebagai “Song of Joy” yang sering menjadi lagu wajib di gereja-gereja.

Simfoni itu juga menjadi inspirasi para pelajar dalam unjuk rasa Tiananmen, Cina 1989 untuk melawan tirani. Mereka memperdengarkan simfoni karya Beethoven tersebut melalui pengeras suara.

Pada 1985 melodi Song of Joy resmi menjadi Himne Uni Eropa. Selain itu, mungkin mahakarya tersebut juga terselip di pilihan nada getar telepon seluler kita dan beberapa peralatan modern lainnya.

Begitulah dahsyatnya Simfoni Nomor 9. Meski diciptakan dari seorang tuli namun bisa mempengaruhi umat manusia melampaui zamannya.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Kota Jogja Mulai Disorot, Heroe Poerwadi Akhirnya Diusung PAN, Budi Waljiman Dikawal Gerindra

Mata Indonesia, Yogyakarta - Persiapan untuk Pilkada pada pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jogja mulai memanas. Beberapa figur telah muncul sebagai calon potensial dari berbagai partai politik, di antaranya adalah Heroe Poerwadi dan Budi Waljiman.
- Advertisement -

Baca berita yang ini