MATA INDONESIA, JAKARTA – Setelah heboh dengan kemunculan virus corona yang menyerang beberapa negara, kini Pakistan tengah diserbu oleh ribuan belalang yang merusak tanaman. Pemerintah Cina akan membantu dengan mengerahkan 100 ribu bebek ke negara tetangganya tersebut.
Negara yang terkenal dengan mayoritas orang beragama Islam ini mengumumkan keadaan darurat awal bulan Februari, dengan mengatakan bahwa jumlah belalang yang menyerang negaranya adalah yang paling buruk dalam dua puluh tahun terakhir.
Untuk mengatasinya, banyak orang mencari cara mengusir belalang. Salah satu ahli pertanian mengatakan seekor bebek bisa memakan lebih dari 200 belalang sehari dan bisa lebih efektif membasmi belalang, daripada menggunakan pestisida.
Sebelumnya ribuan belalang tersebut telah merusak jutaan hektar tanaman di seluruh Afrika Timur. Pada minggu ini, Cina telah mengumumkan jika mereka akan mengirim tim ahli ke Pakistan untuk mengembangkan program yang ditargetkan untuk menghilangkan belalang.
Seorang peneliti senior di Akademi Ilmu Pertanian Zhejiang, Lu Lizhi, mengatakan bahwa bebek merupakan senjata biologis. Dia juga menambahkan jika ayam bisa makan sekitar 70 belalang dalam satu hari, bebek bisa melahap lebih dari tiga kali lipat jumlahnya.
Setelah itu bebek-bebeknya akan dikirim ke daerah-daerah Pakistan yang paling parah terkena dampak, yaitu di Provinsi Sindh, Balochistan, dan Punjab.
Namun, seorang profesor dari Universitas Pertanian Cina, mempertanyakan apakah cara tersebut cocok untuk hidup para bebek dengan kondisi Pakistan yang kering.
“Bebek membutuhkan air, sedangkan di daerah gurun Pakistan, suhunya sangat tinggi,” kata Zhang Long kepada wartawan di Pakistan, dikutip dari bbc.com.
Pada tahun 2000, Tiongkok juga mengirim 30.000 bebek dari provinsi Zhejiang ke Xinjiang untuk mengatasi serangan belalang.
Pada Januari lalu, PBB menyerukan bantuan internasional untuk memerangi gerombolan belalang gurun yang menyerang Afrika Timur.
(Mila Arinda)
