Deretan Bencana Banjir Indonesia Ini Banyak Menelan Korban Jiwa

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA Banjir merupakan bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Selain mengakibatkan kerugian harta benda banjir juga dapat menelan banyak korban jiwa.

Indonesia memiliki catatan peristiwa banjir terparah di beberapa wilayah, yang menelan banyak korban jiwa. Berikut Mata Indonesia merangkumnya untuk Kamu.

1. Bukit Lawang 2003
Hujan deras yang terjadi berhari-hari di Bukit Lawang, Sumatera Utara pada Minggu, 2 November 2003 menyebabkan terjadinya banjir bandang. Kala itu curah hujan mencapai 100 mm atau meningkat lima kali lipat dari biasanya.

Kayu, lumpur, bebatuan, dan pasir menghantam kawasan tersebut. Akibatnya, sebanyak 129 orang dinyatakan tewas dalam bencana banjir itu, termasuk turis asing yang sedang melancong. Diduga penebangan liar yang kerap terjadi di hutan Taman Nasional Gunung Leuser dan hutan produksi terbatas, menjadi penyebab utamanya.

2. Wasior 2010
Peristiwa banjir bandang yang menelan banyak korban jiwa juga terjadi di Wasior, Papua Barat, tepatnya pada 4 Oktober 2010.

Itu menjadi sejarah banjir terburuk di wilayah kabupaten Teluk Wondama. Hujan yang terjadi sejak Minggu, 3 Oktober sampai senin dini hari itu mengakibatkan arus air mencapai ketinggian 1 meter. Sebanyak 158 orang dinyatakan tewas, dan 145 orang lainnya dinyatakan hilang.

Sejumlah infrastruktur seperti rumah sakit sampai lapangan udara di Wasior terkena dampaknya, ini diakibatkan bebatuan besar, batang pohon, dan lumpur yang terbawa saat terjadinya banjir. Kerugian yang terjadi akibat banjir ini ditaksir sedikitnya mencapai Rp 683 miliar.

3. Jakarta 2007
Jakarta memang selalu terkenal sebagai kota langgan banjir. Namun, banjir yang terjadi di Jakarta pada tahun 2007 ini, nampaknya menjadi yang terburuk. Hujan deras yang terjadi sejak tanggal 1 hingga 5 Februari 2007 menyebabkan ribuan warga Jakarta harus mengungsi, curah hujan yang terjadi pada saat itu mencapai 340 mm per hari.

Sebanyak 80 orang dinyatakan tewas akibat terbawa arus, tersengat listrik, dan sakit. Melansir tirto.id kerugian banjir yang terjadi 13 tahun silam itu diperkirakan mencapai Rp 5,1 triliun.

4. Sentani 2019
Banjir disertai longsor terjadi di Sentani, Jayapura, Sabtu 16 Maret 2019. Hujan dengan curah mencapai 235,1 mm per hari itu, bukan saja menyebabkan terjadinya banjir akan tetapi juga tanah longsor. Akibatnya, sebanyak 25 kampung di sekitar danau Sentani, terendam banjir setinggi 1-2 meter. Dampak dari peristiwa itu 350 unit rumah rusak berat, dan sebanyak 4.273 orang harus mengungsi. Banjir disertai tanah longsor ini menewaskan 89 jiwa, dengan nilai kerugian sekitar Rp 506 miliar.

5. Jabodetabek 2020
Saat menjelang pergantian tahun 2020 lalu, Indonesia mengalami musim hujan dengan intensitas lebat. Terjadi banjir di beberapa wilayah, khususnya Jabodetabek pada awal tahun. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), curah hujan yang terjadi merupakan sebuah rekor baru. Pasalnya, curah hujan tersebut mencapai 377 mm per hari, melebihi curah hujan banjir yang terjadi pada tahun 2007. Hampir sebagian wilayah di Jakarta terkepung air dengan ketinggian 20 cm hingga 3 meter. Sedikitnya 67 orang tewas dalam banjir Jabodetabek ini, dan 36.419 orang harus mengungsi. (Miskatul Nisa Kamilah)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Seluruh Pihak Harus Terima Hasil Putusan Sidang MK

Mahkamah Konstitusi (MK) mengumumkan hasil sidang putusan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024 di ruang sidang lantai...
- Advertisement -

Baca berita yang ini